Keikutsertaan Indonesia sebagai pendatang baru dalam kejuaraan bergengsi internasional beregu putra dunia pada piala Thomas tahun 1958 lalu, menoreh hasil positif dengan mencatatkan sejarah dan sekaligus rekor baru di cabang bulutangkis kala itu.

Pasalnya, diluar dugaan. Di debut pertamanya Indonesia berhasil merebut gelar juara pertama kalinya di piala Thomas yang baru diselenggarakan empat kali itu. Tentunya, untuk menjadi juaranya tak mudah. Indonesia harus melewati kualifikasi zona Australasia.

Hingga akhirnya dalam babak challenge, Indonesia dipertemukan dengan juara bertahan tiga kali beruntun yaitu Malaysia yang kala itu masih bernama Malaya. Meski datang sebagai tim yang tidak diunggulan, Indonesia berhasil membungkan juara bertahan Malaysia dengan skor kemenangan 6-3 pada laga yang berlangsung di Singapore Badminton Hall.

Kemenangan itu, hasil dari kegigihan tujuh pendekar Indonesia yang pantang menyerah, yaitu Ferry Sonneville dan Tan Joe Hok masing-masing menyumbang dua poin kemenangan dari sektor tunggal. Lalu dua poin lagi disumbangkan oleh pebulutangkis tunggal lainnya Eddy Yusuf dan pasangan Tan King Gwan/Njoo Kiem Bie.

Keberhasilan Indonesia menjuarai kejuaraan piala beregu putra ini pun terus berlanjut ke tahun 1961 sampai tahun 1964. Hingga saat ini, jumlah perolehan gelar juara piala Thomas Indonesia belum ada yang bisa menandinginya.

Tiongkok yang saat ini menjadi salah satu negara besar bulutangkis saja hanya meraih sembilan gelar. Sedangkan Indonesia sendiri sudah mengoleksi sebanyak 13 kali juara. Indonesia terakhir kali meraih kemenangan di piala Thomas pada tahun 2002 lalu. (ds)

Sumber foto historia.id