Pemusatan Latihan Nasional atau yang biasa di sebut dengan Pelatnas melakukan perombakan pada ganda campuran lapis kedua. Beberapa pasangan yang tahun lalu sudah disatukan, kini di pecah. Lukhi Apri Nugroho yang biasa berpasangan dengan Annisa Saufika di pisah. Lukhi dan Annisa yang pernah memiliki rangking dua puluh empat dunia kini tak lagi bersama. Lukhi akan coba disandingkan dengan Shella Devi Aulia, sementara Annisa di duetkan dengan Alfian Eko Prasetyo.
Bagi Lukhi, sebagai seorang atlet, ia harus siap dengan berbagai kemungkinan, termasuk pertukaran pasangan. Rupanya para pelatih ingin mencari kecocokan di antara pemaiin-pemain yang ada. “Itu keputusan dari pelatih. Mungkin di pisan untuk mencari pasangan yang lebih cocok. Kemungkinan juga bisa untuk jangka panjang,” ujarnya.
Lukhi tidak mempermasalahkan apa yang telah di tetapkan oleh pelatih. Baginya ini juga untuk kebaikan dirinya. “Siapapun partnernya saya tetap akan bermain semaksimal mungkin,” tegasnya. Pertukaran pasangan jelas membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Lukhi pun merasakan perlunya beradaptasi dengan Shella. Sebagai pasangan yang baru disandingkan, awal saat latihan ia merasakan perbedaan dari biasanya. “Dalam latihan pertama-tamanya masih perlu menyesuaian. Jadi belum enak, tapi udah kesini, satu sama lain udah lebih enak,” ceritanya. “Untuk menjaga kekompakan, kita latiihan terus setiap hari,” tambahnya.
Tak perlu berlama-lama bagi Lukhi untuk menyatu dengan pasangan barunya. Rupanya Lukhi termasuk atlet bulutangkis yang cepat beradaptasi dengan rekan baruya. “Kurang lebih dua minggu saya adaptasi dengan Shella. Sekarang sudah lebih enak,” tuturnya. “Hasilnya akan kelihatan pada saat pertandingan nanti. Mudah-mudahan akan lebih baik dari latihan,” harapnya.
Perbedaan dua tipe permainan antara Shella dengan Anissa jelas akan terasa pada permainan. Lukhi menilai setiap pemain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Shella dinilainya memiliki tangan yang kuat. Sementara dengan Annisa, Lukhi sudah pernah mencicipi sebagai juara pada kejuaraan Osaka International Challenge 2013.
Bagi Lukhi, ini merupakan tantangan tersediri. Meski pelatih tidak mematok target, tetapi baginya, menjadi juara sudah menjadi harga mati. “Juara,” tegasnya. Rupanya Lukhi memiliki panutan yang diam-diam ia kagumi selama ini. Christian Hadinata, salah satu pemain jebolan PB Djarum yang kini masih aktif di Pelatnas menjadi idolanya. “Saya ingin seperti Koh Chris, dipasangkan dengan siapa aja bisa selalu jadi juara,” tegasnya. (AR)