Jakarta - Nomor tunggal putri di arena Djarum Indonesia Open (DIO) kerap menghadirkan berbagai kejutan. Dua tahun terakhir Saina Nehwal mampu mencuat ke permukaan dan menjadikan DIO sebagai tonggaknya dalam menembus dominasi China di sektor tunggal putri.
Di tahun lalu, Ana Rovita yang harus merangkak dari babak kualifikasi mampu menumbangkan lawan-lawannya sebelum terhenti ditangan pebulutangkis muda Jepang, Sayaka Sato di babak semifinal. Nama-nama besar terjungkal di tahun lalu, termasuk salah satu jagoan Cipayung kala itu, Maria Kristin yang kandas ditangan Ana.
Tahun 2009 tak kalah meninggalkan kejutan besar. Wang Lin dari China yang lebih difavoritkan untuk menjadi juara, ternyata harus menyerah ditangan pebulutangkis India Saina Nehwal yang kala itu berada dibawah asuhan Atik Jauhari.
Tahun ini, dengan seluruh putri dunia turun di Istora, membuat hampir semua wakil dari Indonesia harus merangkak dari babak kualifikasi termasuk para punggawa Pelatnas. Hanya Maria Febe Kusumastuti yang langsung bermain di babak utama, sementara tiga lainnya harus bertarung melalui babak kualifikasi.
Di babak kualifikasi pun sesama pemain Indonesia sudah harus saling sikut di babak final kualifikasi. Jika sama-sama berhasil melalui babak pertama maka Ana Rovita akan berebut tiket ke babak utama bersama dengan Adrianti Firdasari, sedangkan Fransiska Ratnasari harus bersitegang dengan Aprilia Yuswandari. Sementara Lindaweni Fanetri kemungkinan besar akan bersua dengan Fu Mingtian dari Singapura.
Jika mampu lolos ke babak utama pun, tantangan para srikandi Indonesia ini memang tak bisa dibilang mudah. Aprilia atau pun Fransiska telah dinanti oleh pebulutangkis muda berbakat Thailand, Ratchanok Inthanon. Sementara penghuni kualifikasi empat yakni antara Ana dan Firdasari akan bersua Gu Juan dan jika lolos kemungkinan bersua dengan unggulan dua, Wang Xin yang baru saja menjuarai Singapore Open Super Series. Sementara Lindaweni yang menghuni posisi di kualifikasi ketiga, jika lolos ia akan langsung bersua unggulan tiga, Wang Yihan dari China.
Persaingan ketat pasti terjadi, pemain terbaik dari China, Denmark, Thailand, Taipei dan beberapa negara lainnya memang mencerminkan begitu bergengsinya DIO kali ini. Apakah Saina mampu merebut kembali gelar juara dan mencetak hattrick? Ataukah mereka yang dipapan atas yang akan menjadi juara? Atau menanti si kuda hitam yang akan menjadi berita?