Atlet-atlet PB Djarum yang berada di Zone 235, Cikole, Lembang akhirnya  memasuki hari terakhir di Outbound PB Djarum 2018. Sejak tiba Minggu (18/2) lalu, 67 atlet muda telah digembleng oleh tim pelatih Zone 235. Mereka pun telah menyelesaikan sembilan misi mereka kemarin (19/2) dan hari ini (20/2), mereka menjalani misi terakhir.

Misi terakhir diisi dengan permainan paint ball. Jika di dua hari sebelumnya atlet-atlet dibagi menjadi enam kelompok, maka hari ini mereka dibagi menjadi tiga divisi. Tim penembak, tim pembawa pelindung dan tim logistik. Mereka harus berjuang melawan tim pelatih untuk merebut bendera dari teritori lawan.

Haffiz Nur Adila pun didaulat untuk menjadi komandan batalyon Outbound PB Djarum batch pertama ini. Ia memimpin rekan-rekannya untuk menyelesaikan misi terakhir sebelum mereka kembali ke asrama.

Baca juga: [Outbound PB Djarum 2018] Sembilan Games Uji Kemampuan Peserta

“Pertama memang tegang, tapi saya diminta jadi komandan batalyon ya harus bertanggung  jawab dengan kepercayaan itu,” ujar Haffiz.

“Selama di sini tegas, harus disiplin dan tiap ada kesalahan ada hukuman. Di sini saya dapat pengalaman lebih, terutama untuk bisa lebih berani,” tambahnya.

Selama tiga hari menjalani pelatihan, Haffiz pun merasa latihannya kali ini memang lebih berat tak seperti saat berlatih bulutangkis di asrama. “Menurut saya ini memang susah, buat atlet, kami ngga pernah seperti itu tapi ya semua yang pelatih bilang harus diikuti. Dan pelajaran paling penting dari sini kita harus siap mental untuk menghadapi semua hal dan yang jelas harus lebih berani,” pungkasnya.

Haffiz dan rekan-rekannya menyelesaikan misi terakhir dengan sukses. Meski mereka gagal total di percobaan pertama, namun mereka akhirnya sukses membawa pulang bendera lawan di percobaan kedua. Mereka pun terlihat antusias selama mengikuti pelatihan terakhir, dan akhirnya bisa bekerja sama untuk bisa menyelesaikan misi mereka. (RI)

Baca juga: [Outbound PB Djarum 2018] Mengapa PB Djarum Kembali Menggelar Outbound?