Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Luluk/ Rendra Sebagai Runner Up, Didit/ Seiko Raih Juara
04 Mei 2009
Luluk/ Rendra Sebagai Runner Up, Didit/ Seiko Raih Juara
 
 

Didit Juang/ Seiko Juara di kelompok taruna

Pasangan Ganda Putra PB Djarum yang masuk kelompok umur taruna, Didit Juang/ Seiko Wahyu berhasil meraih juara pada turnamen Candra Wijaya Men's Double Championship setelah mengalahkan pasangan Budi (Ratih)/ M.S Allan (Suryanaga) dengan skor 21-18, 21-17. Sementara itu pada kelompok umur remaja, pasangan Djarum, Bagus Hariyanto/ Felix Kinalsal harus mengakui keunggulan lawannya, Alvian Eko/ Andrio Samonco dengan skor 16-20, 20-22, sehingga mereka harus puas menempati posisi runner up.

Pada kelompok usia dewasa, pasangan Djarum yang tampil di babak final, Luluk Hadiyanto/ Rendra Wijaya harus mengakui keunggulan mantan pemain pelatnas yang kini memilih jalur profesional, Alvent/ Hendra AG, dengan skor 9-21, 11-21. Pemain PB Djarum lainnya, Fernando/ Lingga Lie (unggulan ke-1) yang sebelumnya ditumbangkan Alvent/ Hendra AG di babak semifinal, berhasil memperoleh juara ketiga setelah berhasil mengalahkan pasangan ganda putra asal Singapura, Hendra Wijaya/ Hendri Saputra Kurniawan dengan skor 14-21, 21-17, 21-18. Pasangan Singapura ini sebelumnya dikalahkan oleh Luluk/ Rendra di babak semifinal.

Pertandingan final yang berlangsung di Gedung Bulutangkis Asia Afrika Senayan, Jakarta 2 Mei 2009 ini, dipenuhi penonton. Selain dengan hasil pertandingan tersebut diatas, pada turnamen ini diadakan pertandingan eksibisi yang menjadi hiburan menarik tersendiri bagi para penonton. Candra Wijaya yang berpasangan dengan Sigit Budiarto (juara dunia 1997) melawan Rexy Mainaky/ Ricky Subagja peraih medali olimpiade 1996, yang kemudian dilanjutkan dengan acara lelang amal untuk membantu biaya kesehatan mantan pemain nasional dekade tahun 1970-an, Unang Abdul Patah yang sedang dirawat dirumah sakit. Pada kesempatan lainnya, diberikan pula apresiasi terhadap para mantan pemain ganda putra yang telah mengharumkan nama Indonesia, yang penghargaannya diberikan kepada Christian Hadinata, Ade Chandra, Tjun Tjun, dan Johan Wahyudi.