Malang - Djarum Foundation melalui program Bakti Olahraga bekerja sama dengan Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI), menggagas sebuah acara yang diberi tajuk “Djarum Badminton All Star” di Malang, Jawa Timur. Acara ini akan diisi dengan pelatihan atau coaching clinic serta pertarungan eksebisi para legenda bulutangkis besutan PB Djarum.
Djarum Foundation pun menggelar konferensi pers yang dilangsungkan di Hotel Santika Premiere, Malang. Acara ini pun dihadiri oleh segenap pejabat terkait antara lain Sekretaris jendral (Sekjen) PBSI, Yacob Rusdianto, Ivana Lie (Sekjen KBI), Yoppy Rosimin (Ketua PB Djarum), serta beberapa atlet legenda bulutangkis Indonesia seperti Christian Hadinata, Sigit Budiarto, Haryanto Arby, Eddy Hartono. Hadir pula atlet-atlet berprestasi yang dimilki PB Djarum seperti Maria Kristin Yulianti, Luluk Hadiyanto, Rian Sukmawan, Yonathan Suryatama Dasuki, Jenna Gozali, Andre Kurniawan Tedjono, Komala Dewi serta Fransiska Ratnasari.
Kegiatan yang akan berlangsung hari ini (30/4) diantaranya akan diisi dengan
coaching clinic bagi atlet dan pelatih. Dari kegiatan ini diharapkan akan muncul keinginan dari para atlet muda untuk menekuni bulutangkis, serta menambah ilmu yang lebih mendalam kepada para pelatih bulutangkis.
“Ini merupakan salah satu jembatan kita untuk mencetak atlet-atlet baru di masa yang akan datang,” papar Yoppy.
Sementara Yacob yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Provinsi PBSI Jawa Timur berharap melalui kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas pemain dan pelatih di daerah.
“Jika kali ini giliran Malang, saya berharap di esok hari acara seperti ini bisa terus digelar ke daerah daerah lainnya, seperti sebelumnya pada tahun 2008 lalu, kita mengadakannya di Purwokerto, Jawa Tengah,” ujarnya.
Acara ini akan berlangsung di sepanjang di GOR Graha Cakrawala Malang, Universitas Negeri Malang, Jawa Timur. Mulai pukul 09.00 WIB pagi hari hingga berakhir pada pertandingan eksebisi antara atlet legenda dan atlet-atlet yang dibekal PB Djarum dari Kudus.
Sedangkan pemilihan kota Malang sendiri menjadi tuan rumah kedua setelah Purkokerto, dikarenakan antusiasme yang tinggi dari masyarakat setempat. Malang sendiri telah melahirkan beberapa atlet ternama di era sebelumnya seperti Hendrawan (Juara Dunia 2001), Johan Wahyudi dan Triawan serta pelatih Pelatnas, Agus Dwi Santoso. (IR)