Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Dua Runner Up Dari Bangkok
13 Juni 2011
Dua Runner Up Dari Bangkok
 
 

Harapan Indonesia untuk meraih gelar juara Thailan Open Grand Prix Gold 2011 pun sirna. Dua wakil Indonesia di partai puncak hanya mampu meraih posisi sebagai runner up. Pasangan ganda campuran Nova Widianto/Vita Marissa menyerah dari pasangan China Taipei Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin.

Nova/Vita yang bermain cemerlang di babak sebelumnya, kali ini bermain dibawah permainan terbaiknya terutama pada game pertama. Menghadapi pemain muda dari China Taipei, Nova/Vita kalah dalam serangan. Tenaga muda Lee/Chien mampu memporakporandakan pertahanan pasangan Indonesia. Pasangan Indonesia pun kalah jauh dengan 10-21. Meski kalah stamina, pada game kedua keadaan mulai membaik. Nova/Vita bisa memberikan perlawanan. Selisih angka pun tak terpaut jauh seperti halnya pada game pertama. Bahkan pada saat angka mendekati akhir game kedua, pasangan Indonesia yang sempat tertinggal 18-20 bisa mengejar dan berhasil menciptakan dua kali deuce sampai 21-21. Tetapi sayang, kesempatan untuk membuka peluang dengan mengajak bermain rubber game sirna. Pasangan China Taipei segera bisa menutup game kedua dengan 23-21 sekaligus menghantar mereka meraih gelar juara ganda campuran.

Di ganda putra pun Indonesia gagal meraih gelar juara. Pasangan senior Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan gagal pada partai puncak. Menghadapi unggulan utama sekaligus pasangan terbaik dari Korea Selatan Lee Yong Dae/Jung Jae Sung, pasangan Indonesia menyerah dalam dua game. Sebenarnya kedua pasangan ini memperlihatkan permainan bulutangkis kelas dunia. Keduanya saling menyerang dengan smes-smes keras. Tetapi akhirnya staminalah yang berbicara. Sempat terseok-seok pada game pertama, pasangan Indonesia bisa merapatkan perolehan angka mulai 19-19 sampai 22-22. Sayang saat deuce terakhir pasangan Indonesia tak dapat menyelesaikannya dan menyerah dengan 22-24.

Kelemahan fisik yang menjadi kekurangan pasangan Indonesia terlihat jelas pada game kedua. Sempat memimpin 8-3, pasangan Indonesia tak mampu melayani permainan cepat dan keras pasangan Korea Selatan. Pasangan Indonesia menyerah dengan 14-21. Hendra mengakui bahwa staminanya terkuras pada babak final.

“Sebenarnya kita ada peluang menang, namun saya sempat hilang fokus karena stamina yang terkuras,” kata Hendra usai pertandingan seperti yang dikutip dari website PB PBSI.
Dengan keberhasilan meraih gelar juara ganda putra, pasangan Korea Selatan Lee Yong Dae/Jung Jae Sung berhak meraih hadiah sebesar USD 9480.

Pemain-pemain China memborong gelar juara di tiga nomor yang tersisa. Nomor tunggal putra berhasil di rebut oleh Chen Long setelah mengalahkan pemain Korea Selatan Lee Hyun Il dengan 21-8, 21-19.

Meski bertanding dengan sesama pemain China, Li Xuerui bermain habis-habisan ketika menghadapi Jiang Yanjiao. Kedua pemain China ini bermain hampir selama satu jam dan bertanding rubber game untuk bisa meraih gelar juara tunggal putri. Li Xuerui akhirnya bisa menggondol gelar juara dengan menghempaskan Jiang Yanjiao dengan 14-21, 21-14, 21-14.
Di ganda putri pertandingan berjalan tidak semenarik partai lainnya. Pertandingan antara duo China yakni Tian Qing/Zhao Yunlei dan Shu Cheng/Bao Yixin akhirnya di menangkan oleh Tian Qing/Zhao Yunlei dengan 21-7, 21-8.

Hasil Pertandingan :
Tunggal Putra : Chen Long (CHN) - Lee Hyun Il (KOR) 21-8, 21-19.
Tunggal Putri : Li Xuerui (CHN) - Jiang Yanjiao (CHN) 14-21, 21-14, 21-14
Ganda putra : Lee Yong Dae/Jung Jae Sung (KOR) - Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan ( INA) 24-22, 21-14
Ganda Putri : Tian Qing/Zhao Yunlei (CHN) - Shu Cheng/Bao Yixin (CHN) 21-7, 21-8
Ganda Campuran : Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin (TPE) - Nova Widianto/Vita Marissa (INA) 21-10, 23-21
(AR)