Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Ngabuburit Ala Atlet
16 Agustus 2011
Ngabuburit Ala Atlet
 
 

Belakangan ini sebuah kata dari negeri sunda menjadi poluler, terutama pada saat bulan puasa. Kata ''Ngabuburit'' menjadi terkenal dan membumi seiring seringnya kata tersebut di gunakan di berbagai media, baik media cetak maupun televisi. Banyak yang belum mengetahui jika kata ngabuburit itu berasal dari bahasa sunda. Ngabuburit menurut bahasa Sunda berarti “Ngalantung ngadagoan burit” yang dalam Ensiklopedi Sunda berarti menunggu saat berpuasa dengan mengerjakan sesuatu, bermain-main, berjalan-jalan untuk menghilangkan rasa lapar sampai waktu berbuka tiba.

Banyak cara yang dilakukan para muda mudi pada saat ngabuburit. Ada yang menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di Mall hanya sekedar melihat-lihat barang. Ada yang menghabiskan waktu dengan membaca buku, menonton televisi atau ada juga sengaja memejamkan mata alias tidur sambil menunggu waktu berbuka.

Beberapa atlet dari PB Djarum pun mempunyai kebiasaan saat ngabuburit. Ana Rovita misalnya. Meski terbilang jarang, dengan malu-malu ia mengakui, jika ia suka ngabuburit dengan cara berjalan-jalan diwaktu sore bersama teman-teman dan pujaan hatinya. “Kalo lagi mau ngabuburit, paling jalan-jalan tanpa tujuan saja,” ujarnya membuka rahasia. Lain halnya dengan Arya Maulana. Hampir tiap hari ia selalu menghabiskan waktu untuk ngabuburit. Tetapi yang dilakukannya adalah mencari minuman untuk berbuka puasa. Kebiasaan lainnya adalah menonton acara televisi disamping tidur. “Saya lebih sering nonton televisi atau paling saya sering membeli minuman untuk berbuka puasa. Tetapi Kalau libur latihan saya memilih untuk tidur,” katanya sambil terkekeh-kekeh. Hal yang sama juga di lakukan oleh Edi Subaktiar, pasangan Arya Maulana di ganda putra. Edi lebih memilih menonton televisi dibandingkan jalan-jalan untuk menghabiskan waktu menunggu buka puasa. “Saya ngabuburitnya menonton televisi saja di asrama, “jelasnya.

Thomi Azizan Mahbub, pemain taruna tunggal putra justru melakukan hal yang jauh berbeda dengan ketiga rekannya. Ia memilih bermain futsal. “Waktu ngabuburit saya habiskan dengan bermain futsal bersama teman-teman di asrama,” celotehnya. Tetapi jika liburan tiba, ia akan menghabiskan waktu sambil jalan-jalan mengelilingi kampungnya. “Jika di rumah saya keliling kampung bersama adik dan saudara sepupu,” kenangnya.
Apapun kegiatan yang dilakukan untuk menunggu berbuka puasa hendaknya tidak membatalkan puasa atau mengurangi pahala puasa yang sedang di kerjakannya. Sepanjang itu positif, kenapa tidak. Selamat berbuka puasa. (AR)