Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Buah Latihan Berat
15 Agustus 2013
Buah Latihan Berat
 
 

Sejarah manis Indonesia pada perjalanan kejuaraan Dunia bulutangkis kembali terulang. Enam tahun yang lalu, atau tepatnya pada perhelatan Kejuaraan Dunia 2007, Indonesia mencatatkan tinta emas. Kuala Lumpur, Malaysia ketika itu menjadi tempat bagi atlet bulutangkis untuk mengukir prestasi emas bulutangkis. Markis Kido/Hendra Setiawan di ganda putra serta Nova Widianto/Liliyana Natsir menjadi pemain-pemain Indonesia yang mampu merebut medali emas kejuaraan Dunia 2007.

Kini, dua pemain perebut gelar juara Dunia kembali berdiri di podium tertinggi. Hendra Setiawan yang sekarang berpasangan dengan Atlet asal PB Djarum, Mohammad Ahsan di nomor ganda putra serta Liliyana Natsir yang menggandeng Tontowi Ahmad di ganda campuran kembali mengulang sukses. Tak tanggung-tanggung, kedua pasangan tersebut meraih gelar di China, negeri yang terkenal kuat akan prestasi bulutangkis. Kedua pasangan ini mempecundangi pasangan-pasangan China di hadapan publiknya sendiri.

Hasil dua gelar juara jelas melebihi target yang di tetapkan PP PBSI. Semula , target yang di bebankan ke pundak anak-anak Cipayung hanyalah satu gelar juara. Gelar yang di targetkan, di harapkan akan datang salah satu dari ganda putra atau ganda campuran. Ternyata kedua nomor menghasilkan gelar juara dunia.

“Inilah yang bisa kami berikan kepada masyarakat,” ujar Rexy yang juga menduduki jabatan Kabid Pembinaan Prestasi.


Dua gelar yang di rebut, jelas merupakan kerja keras dari pemain, pelatih dan para pembina. Menjelang perhelatan kejuaraan akbar bulutangkis ini, para pemain di genjot habis-habisan. Tak jarang para pemain di tambah porsi latihannya.

Tontowi Ahmad merasakan sendiri bagaimana persiapan menjelang kejuaraan Dunia Bulutangkis demikian beratnya.

“Tontowi memang di genjot terus latihannya, terutama fokus di bagian defense (pertahanan). Namun latihan tidak hanya di fokuskan pada kekurangan saja, tapi kelebihan dia juga di latih terus,” ungkap Richard Mainay selaku pelatih ganda campuran sebelum berangkat ke Guangzhou, China. 

Inilah buah hasil buah kerja keras dan kebersamaan yang ada di tubuh PP PBSI di bawah naungan Gita Wirjawan. Para pemain, pelatih dan pembina saling bahu membahu untuk mengharumkan nama Indonesia. Saatnya Indonesia berprestasi. (AR)