Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Rofahadah: "Sahur Bersama, Membuat Makin Dekat dan Tambah Kompak"
08 Juli 2014
Rofahadah: "Sahur Bersama, Membuat Makin Dekat dan Tambah Kompak"
 
 

Menjelang hari kesepuluh bulan Ramadhan, rutinitas sahur bersama masih dijalankan oleh para pemain muda PB Djarum, khususnya pemain ganda putri taruna hingga ganda putri pemula yang beragama Islam. Mereka beramai-ramai keluar dari asrama untuk mencari rumah makan yang tak jauh dari asrama.

Rofahadah Supriadi Putri mengaku, pada bulan puasa ini ia memulai aktifitas tepat pukul tiga lebih tiga puluh menit bersama teman-teman khususnya yang ingin berpuasa. Satu persatu bergegas bangun dari tempat tidurnya dan berkumpul guna melakukan sahur bersama. Menurutnya lagi, sahur bersama ini membuat mereka makin dekat dan tambah kompak.

"Setelah berkumpul, kami langsung keluar dan pergi ke warung nasi sebelah asrama. Memang kali ini berbeda dari hari-hari sebelumnya. Di hari ini, yang ikut sahur hanya kurang lebih dari lima belas orang saja. Karena banyak dari kami yang sedang berhalangan atau pun sakit," Jelas gadis kelahiran kota Bandung tahun 1997 ini.

Walapun setiap hati bertemu, tetapi Rofahadah mengaku untuk momen sahur bersama ini sangat jarang dilakukan. Karena bulan puasa itu hanya datang satu bulan dalam setahun. Jadi tidak disia-siakan oleh mereka. Apalagi setelah sahur mereka langsung melakukan sholat subuh berjamaah.

"Jarang sekali kami melakukan ibadah bersama dan beramai-ramai. Sungguh ini momen yang berharga buat saya," jelas gadis yang berulang tahun bulan september ini.

Ketika waktu berbuka puasa pun, mereka selalu bersama. Bahkan, teman-teman non muslim pun sering ikut meramaikan suasana. Mengenai menu untuk berbuka puasa pun tidak ada yang istimewa.

"Jelasnya kami berbuka dengan yang manis terlebih dahulu. Setelah itu barulah yang lainnya. Pokoknya harus ada es teh manis dan goreng-gorengan," tandas Rofahadah, sambil tertawa.

Rofahadah pun mengatakan bahwa puasa itu hukumnya wajib untuk dilaksanakan oleh umat islam dan datangnya pun setahun sekali. Jadi kesempatan beribadah ini tidak iya sia-siakan. Memang bagi kaum hawa sepertinya, berpuasa sebulan penuh tidak mungkin dilakukannya. Makanya selagi masih bisa kenapa tidak di lakukannya. (DS)