Gloria Emanuelle Widjaja mencatatkan sejarah bagi dirinya di tahun 2014, dimana di tahun inilah untuk pertama kalinya Gloria berhasil menjadi juara di ajang sekelas Grand Prix Gold. Macau menjadi saksi bisu saat Gloria dan Edi Subaktiar berhasil menjadi juara usai di partai puncak mereka mengalahkan Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dari Singapura dengan 21-15, 29-30 dan 22-20. Ini menjadi puncak prestasi Gloria di 2014.
Sebelumnya, Gloria mengawali awal tahun dengan menjadi perempat finalis di Austrian Challenge. Gloria tak hanya turun di ganda campuran, tetapi juga turun bersama Annisa Saufika di ganda putri. Ia mengalami dua kali kekalahan di hari yang sama. Bersama Annisa ia kalah atas unggulan teratas asal Bulgaria, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva dengan 18-21 dan 14-21, sementara bersama Edi ia menyerah di tangan Chen Hung Ling/Wu Ti Jung dari Taipei dengan 16-21 dan 18-21.
Di lawatan ke Jerman di bulan Februari, mereka justru tak bisa lepas dari babak pertama. Mereka langsung kandas ditangan Danny/Yu dengan 19-21 dan 17-21. Edi/Gloria baru kembali menggebrak panggung Grand Prix Gold saat berlaga di Malaysia, meski terhenti di babak semifinal, Edi/Gloria mulai menebar sinyal jika mereka harus diwaspadai.
Di turnamen berikutnya di New Zealand Grand Prix, Gloria dipasangkan bersama Irfan Fadhilah. Ditempatkan sebagai unggulan kelima, Irfan/Gloria kembali kandas, kali ini Alfian Eko/Annisa yang menghentikan langkah mereka di perempat final. Mereka kalah 21-15, 13-21 dan 15-21.
Gloria pun sempat dipasangkan bersama dengan Alfian Eko di Indonesia International Challenge, mereka kandas ditangan pasangan senior Muhammad Rijal/Vita Marissa di perempat final. Kalah dalam tiga game langsung 9-11, 2-11 dan 7-11.
Edi/Gloria kembali di pasangkan untuk turun di Palembang, Indonesian Masters Grand Prix Gold menjadi salah satu panggung unjuk gigi dari mereka. Dimana berhasil kembali sampai ke babak semifinal, dimana kali ini mereka menyerah ditangan senior mereka di PB Djarum, Fran Kurniawan/Komala Dewi 19-21 dan 21-23.
Dan di Dutch Open Grand Prix Gold pun mereka kembali ke semifinal, dan lagi-lagi dipaksa mengakui keunggulan senior mereka. Kali ini giliran Riky Widianto/Richi Puspita Dili di semifinal, 5-11, 8-11 dan 5-11.
Catatan ini tentu akan menjadi modal bagi mereka untuk bisa menyongsong 2015, di usia yang semakin matang pun diharapkan mereka bisa menjadi semakin matang dalam menorehkan prestasi. Selamat menyongsong tantangan baru, Edi/Gloria!. (IR)