GOR Djarum Magelang menjadi tuan rumah Djarum Coaching Clinic yang diadakan Bakti Olahraga Djarum Foundation. Sebanyak 240 peserta, yang terdiri dari atlet muda usia 9 sampai 14 tahun, mengikuti berbagai pelatihan dasar bulutangkis dari para legenda bulutangkis tanah air dan pelatih-pelatih asal PB Djarum.
Para atlet muda yang berasal dari klub-klub asal daerah eks Karisidenan Kedu dan Yogyakarta seperti Magelang, Purworejo, Kebumen, Temangggung dan Wonosobo, serta Kodya Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul.
Para atlet muda ini dipilih berdasarkan prestasi di daerahnya masing-masing. Mereka mendapatkan ilmu teknik dasar bulutangkis dari sederet legenda bulutangkis dan pelatih PB Djarum seperti Fung Permadi, Hastomo Arbi, Basri Yusuf, Christian Hadinata, Denny Kantono, Fran Kurniawan, Zelin Resiana, Sulaiman, Reni Ardhianingrum, Ronald Sandhuan, Edi Subaktiar, Aditya Sindoro, dan Engga Setiawan.
"Animo atlet muda bulutangkis makin ke sini semakin banyak. Mudah-mudahan meningkatnya animo ini diikuti juga dengan teknik dasar yang baik yang dimiliki para atlet," ungkap Fung Permadi, legenda bulutangkis Indonesia era 90an yang kini menjadi manajer tim PB Djarum.
Baca juga : [Djarum Sirnas Premier Jawa Barat Open 2019] Ghana/Rafi Menang Rubber Game
Ia pun menilai, ajang coaching clinic ini sebagai sarana berbagi ilmu untuk para atlet-atlet daerah, yang selama ini belum mereka dapatkan.
"Tentunya ajang ini bisa kita jadikan sebagai sarana untuk berbagi ilmu bagi untuk atlet-atlet daerah. Mungkin sejauh ini mereka menerima pelatihan di klub daerahnya masing-masing, tetapi menurut saya pasti ada beberapa perbedaan dengan pelatihan yang diterapkan beberapa legend dan pelatih PB Djarum dengan pelatih mereka. Maka dari itu para atlet bisa melihat lebih luas dan mengikuti perkembangan teknik-teknik yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Intinya, kali ini saatnya saya dan rekan-rekan untuk berbagi," beber Fung.
Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan, jika pelatihan mendasar bakal jadi target utama yang akan diberikan untuk seluruh peserta.
"Tentunya teknik yang mendasar seperti memegang pegangan raket. Karena selama ini kita melihat dari peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis saja, tidak sedikit dari mereka yang masih kurang mendukung untuk bisa bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Selain itu footwork dan cara mukul yang baik pun akan kita ajarkan," tambah Fung.
Menariknya, meski bukan ajang pencarian bakat, diakui Fung tidak menutup kemungkinan bakal ditemukan bibit potensial di dalam Djarum Coaching Clinic ini.
"Kalau audisi umum memang lebih banyak pesertanya. Tetapi tak menutup kemungkinan di sini justru bisa kita temukan bibit yang potensial. Itu harapan kita. Siapa yang menonjol akan kita pantau," jelas Fung.
Djarum Coaching Clinic itu sendiri dibagi dalam dua sesi. Peserta usia 9-12 tahun akan mendapatkan pelatihan mulai pukul 08.45 - 11.30 WIB. Dilanjutkan coaching clinic untuk peserta usia 13-14 tahun pada pukul 14.15 - 18.00 WIB. (ah)
Baca juga : [Djarum Sirnas Premier Jawa Barat Open 2019] Ghana/Rafi Menang Rubber Game