Sirkuit Nasional
Home > Berita > SIRKUIT NASIONAL > PB Djarum Pastikan Gelar di Tunggal Remaja Putri
24 Maret 2012
PB Djarum Pastikan Gelar di Tunggal Remaja Putri
 
 

Dua tunggal remaja putri PB Djarum sudah memastikan akan menyumbangkan gelar juara untuk klub yang bermarkas di Kudus dan di Jakarta ini. Marsa Indah Salsabila dan Syafitri Nur Azizah akan saling beradu kemampuan di partai puncak siang (24/3) nanti.

PB Djarum meloloskan tiga wakilnya ke semifinal nomor ini. Marsa harus berhadapan dengan rekan satu timnya, Aida Arum Amanah di semifinal, sedangkan Syafitri melawan atlet asal PB Exist, Priskilla Siahaya. Keduanya meraih tiket ke partai puncak dengan memenangkan duel dengan dua game langsung.

Syaftiri atau yang akrab dipanggil Pipit berhasil lolos ke final terlebih dahulu, setelah ia hanya membutuhkan waktu 31 menit untuk menyingkirkan Priskila dengan 21-17 dan 21-12. Marsa menyusul setelah berhasil menang 21-14 di game pertama, sementara di game kedua pertarungan berjalan lebih ketat.

Kejar mengejar angka antara kedua atlet yang bermarkas di Kudus ini berlangsung seru. Sempat tertinggal 9-11 di interval, Marsa perlahan mampu membalik keadaan dan justru berbalik unggul 22-20 di akhir game untuk mengamankan tiket final.

Sebagai teman berlatih Marsa dan Syafitri kerap melakukan game di Kudus. Keduanya mengakui jika mereka saling mengalahkan. Tetapi di pertandingan resmi, Syaftiri pernah kalah dari Marsa di Pertamina Open akhir tahun 2011 lalu.

Besok (hari ini – red) saya akan berusaha untuk tampil maksimal, kami berdua sama-sama saling mengalahkan kalau latihan, tapi di pertandingan resmi, saya yang pernah kalah dari Marsa,” ujar Pipit.

Hal senada pun diujarkan Marsa, keduanya sama-sama berambisi untuk meraih gelar Djarum Sirnas.

Main maksimal saja, kami berdua sudah tahu permainan masing-masing,” ujar Marsa usai laga.

Keduanya memang tengah menunjukkan grafik positif. Keduanya kerap tampil baik, meskipun kalah mereka tak memberikan kemenangan mudah kepada lawan. Pertandingan ini tentu akan dipenuhi gengsi, untuk menunjukkan siapa yang layak menjadi penerus tradisi juara.