Maria Kristin Yulianti memang sudah tak asing di dunia bulutangkis. Prestasinya yang berhasil membawa pulang medali perunggu Olimpiade pasti tak akan pernah dilupakan. Kali ini, giliran sang adik yang berjuang untuk bisa bergabung dengan salah satu klub terbesar tanah air, PB Djarum. Bertarung di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, Mahda Thalia Yulianti berhasil mendapat super tiket tambahan pilihan tim pemandu bakat.
Mahda tak sendiri, ia dipilih oleh tim pemandu bakat bersama tujuh atlet putri lainnya. Ia berhasil lolos hingga pertandingan terakhir. Sayang, di pertarungan terakhir, Mahda dipaksa bertekuk lutut oleh Niluh Radha Galung Reisita dalam dua game langsung 14-21 dan 18-21.
“Nah itu dia yang susah, mending orang lain yang nilai,” ujar Maria diiringi tawa.
“Menurutku kalau dari segi permainannya, sebenarnya masalah dia adalah tenaga atau power. Selalunya itu kendalanya pas dia pertandingan kemarin-kemarin ya kalahnya lawannya lebih besar. Kalahnya sama yang begitu, bukan masalah lainnya. Kalau aku melihat ya lumayan, cuma ya itu anak zaman sekarang banyak yang besar. Kalau masih umur segitu bisa kalah kuat,” ujar Maria.
Maria pun menuturkan bahwa ia memilih untuk tidak berkomentar saat tim pemandu bakat tengah menggodok peserta yang akan diberi super tiket tambahan.
“Saya lebih memilih diam, kalau bahas atlet yang lain baru ikut lagi. Karena bukan berarti saya melatih di PB Djarum, Mahda bisa dengan mudah masuk PB Djarum. Kalau memang dia ingin masuk PB Djarum ya dia harus berusaha sendiri kalau memang dia bisa bergabung bersama PB Djarum,” ujar runner up Djarum Indonesia Open Super Series 2008 itu.
Asam garam sudah ia lalui di dunia bulutangkis. Ia pun bahkan sempat menyarankan kepada sang adik untuk lebih memilih sekolah dari pada bulutangkis, tetapi justru Mahda semakin memperlihatkan tekadnya untuk bisa bergabung bersama sang kakak di PB Djarum.
“Saya sudah tahu bagaimana dunia bulutangkis itu. Saya juga tidak mau dia terbebani, kalau misalnya nanti ada orang yang membandingkan saya sama Mahda ya pasti ada rasa takut. Tetapi di Audisi Umum tahun ini, tekad dia sudah terlihat. Sebelumnya kan ikut tapi cuma ikut-ikutan saja, tetapi kali ini dia terlihat lebih serius. Dianya kayaknya memang ingin di bulutangkis,” tambahnya.
Jika ditanya Maria seperti halnya keluarga lain yang berhasil mendapat super tiket.
“Saya ya tentu senang dia bisa lolos ke Kudus, semoga memang dia bisa menunjukkan kalau memang dia pantas untuk bisa masuk PB Djarum,” pungkasnya.
Mahda dan Maria terpaut usia 19 tahun, jika anda pernah bertanya seperti apa wajah Maria kecil, maka Mahda menjadi cetak biru Maria kala kecil. (RI)