Laga tunggal remaja putra memang bisa dibilang nomor dengan perjalanan paling panjang. Dengan jumlah peserta mencapai 256, maka calon-calon penerus tongkat estafet bulutangkis Indonesia ini harus bermain lima kali di babak penyisihan sebelum bisa menginjakkan kaki di perempat final.
Amal Ori Wibowo atau yang akrab dipanggil Ori ini memainkan pertarungan ketiganya. Ia mendapat bye di babak pertama, dan menang
walk over di babak kedua. Lawannya di babak 16 besar itu adalah M Sulthon dari PB Mutiara.
“
Sulthon memang akan menjadi lawan yang lumayan berat,” papar Ori sebelum pertandingan.
Tetapi pada kenyataannya, Ori mampu mengalahkan unggulan ke-12 itu dengan 21-11 di game pertama. Ia sempat kesulitan di game kedua, dan baru bisa memastikan tiket perempat finalnya setelah menang tipis 21-19.
“
Saya kadang sering terburu-buru sendiri, seperti kejadian saat melawan Wilson dari (PB) Tangkas (Alfamart) kemarin, tadi juga hampir terulang, beruntung saya bisa betul-betul menyelesaikannya,” ujarnya.
Di perempat final ia akan menantang Krisna Adi, atlet asal PB Jaya Raya Suryanaga ini mampu melangkah ke babak perempat final setelah menekuk finalis Djarum Sirnas Pangkal Pinang asal PB Tangkas Alfamart, Endrue Tampi. Ia menang 21-13, 20-22 dan 21-19.
“Belum pernah bertemu dengannya, tetapi memang pernah melihat permainannya, semoga besok (hari ini – red) saya bisa menang lagi,” harapnya.
Sayang, langkah sukses yang ditorehkan oleh Ori gagal diikuti rekan satu timnya, Hardi Yudha Satria. Yudha – begitu ia akrab disapa – gagal mengatasi Yoga Sidik yang merupakan unggulan delapan. Ia menyerah 16-21 dan 15-21 dari pemain tunggal asal Pelatprov DKI tersebut.
Di sektor tunggal remaja putri, keempat putri PB Djarum berhasil meraih kemenangan, dan meraih tiket ke babak 16 besar. Intan Dwi Jayanti sukses mengalahkan Fadhillah dari PB ICLI Gowata dengan 21-6 dan 21-4. Dilanjutkan oleh Arinda Sari Sinaga yang menekuk Nadya Aulia dari PB Pelita Bakrie dengan 21-9 dan 21-8, ditambah oleh Rena Asela yang mencatatkan kemenangan atas Winda dari PB ICLI Gowata dengan skor spektakuler 21-9 dan 21-1. Terakhir Erlina Kurniati mengatasi Adinda Nurul dari PBSI Wajo dengan 21-6 dan 21-12.