Praveen Jordan/Vita Marissa sukses memberikan kejutan di final Indonesia Open Grand Prix Gold 2013. Keduanya tampil sebagai juara baru di turnamen ini, mengalahkan juara bertahan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, 22-20, 9-21 dan 21-14. Gelar ini pun sekaligus menjadi yang ketiga kalinya bagi Jordan/Vita sejak dipasangkan di tahun 2013.

Sebelumnya Jordan/Vita telah menjadi juara pada New Zealand Open Grand Prix dan Malaysia Open Grand Prix Gold.

"Hari ini kami main lebih santai. Karena pertemuan sebelumnya kami sempat rubber, jadi kami pikir peluang tetap terbuka. Gelar juara dunia Owi/Butet, membuat kami bermain lebih santai. Sementara Owi banyak melakukan kesalahan," ujar Vita dalam konfrensi pers usai pertandingan.

Seperti pertemuan sebelumnya, duel Jordan/Vita dan Tontowi/Liliyana memang berlangsung seru. Sebelumnya pada turnamen Singapore Open Super Series, Tontowi/Liliyana menang tiga game dengan, 21-11, 16-21 dan 21-18.

"Sebagai pemain muda, saya tampil tanpa beban. Ini juga menjadi motivasi saya untuk terus lebih baik lagi ke depannya," kata Jordan.

Sementara di sisi Tontowi/Liliyana, keduanya mengaku terus melakukan evaluasi atas hasil ini. Apalagi menurut Tontowi, dirinya tampil di bawah performa dan banyak melakukan kesalahan.

"Kuncinya di game pertama saat kami unggul 20-18 dan Owi membuat kesalahan beruntun sebanyak empat kali. Tontowi harus introspeksi diri. Kalau menang di game pertama, mungkin kita bisa menang straight," kata Liliyana.

Di nomor lain, Indonesia berhasil merebut dua medali lainnya. Angga Pratama/Rian Agung Saputra tampil sebagai juara ganda putra, setelah mengalahkan rekannya, Ronald Alexander/Selvanus Geh. Sementara di tunggal putra, Simon Santoso naik podium utama setelah mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka, dua game langsung. (NM)