Tim Indonesia terus memantapkan persiapan jelang pertandingan fase knock out Piala Sudirman 2021. Sebelumnya, Indonesia dipastikan lolos ke perempat final dan menjadi juara Grup C dengan kemenangan 3-2 dari Denmark, Rabu (29/9).

Sebagai persiapan menghadapi partai perempat final, tim Indonesia hari ini (30/9) melakukan latihan selama satu jam di Hameenkylan Liikuntahall, Vantaa, Finlandia. Latihan ditujukan untuk menjaga kondisi pemain, terutama bagi yang kemarin turun bertanding melawan Denmark.

"Latihan ini untuk menjaga kondisi agar jangan sampai turun. Latihan ini juga sebagai persiapan untuk menghadapi pertandingan perempat final besok. Lewat latihan ini kami bisa melihat kondisi masing-masing pemain," ujar Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, dalam rilis yang dikirimkan.

Baca juga: [Piala Sudirman 2021] Praveen/Melati Menang, Indonesia Lolos dengan Titel Juara Grup

Babak perempat final akan digelar pada Jumat (1/10) di Energia Areena, Vantaa, Finlandia. Undian babak delapan besar sendiri baru digelar BWF pada Kamis (30/9) pukul 21.00 waktu setempat atau Jumat dinihari WIB, usai pertandingan terakhir di babak penyisihan.

Menunggu hasil undian, sebagai juara grup, Rionny mengatakan telah mengantongi kekuatan lawan-lawan di perempat final, terutama para runner up grup.

"Sebagai juara grup, bagi Indonesia tentu lebih menguntungkan karena akan bertemu runner up grup. Meskipun begitu, di delapan besar kita tetap akan fight seperti biasa," tegas Rionny.

Kondisi pemain sendiri saat ini dipastikan tim PBSI dalam keadaan baik dan siap untuk bertempur. Kepala pelatih ganda putri, Eng Hian, mengatakan dua pasang atletnya dalam kondisi sehat dan semangat.

Selama tiga kali turun bertanding, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dinilai Eng Hian sukses tampil baik. Mereka juga dalam kondisi siap untuk bertanding.

Baca juga : [Piala Sudirman 2021] Pelatih: Putri KW Masih Kurang Konsisten

"Evaluasi sejauh ini performa kedua pasangan baik. Terutama Greysia/Apriyani tetap membumi. Mereka tidak menganggap dirinya adalah juara Olimpiade. Mereka pun bisa tampil maksimal, setiap dimainkan," ujar Eng Hian. (NAF)