Baru memasuki babak pertama CAFFINO International Challenge 2019, kejutaan sudah terukir. Kali ini kejutaan itu datang dari tangan tunggal putri Indonesia yang juga lulusan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2013 Nandini Putri Arumni.
Pada laga yang berlangsung di lapangan dua dengan berdurasi 41 menit, Nandini mengalahkan pebulutangkis wakil Malaysia yang juga unggulan ke lima Lee Ying Ying. Memang tak mudah mengalahkan pebulutangkis yang lebih diunggulkan itu, Nandini harus melakoni duel tiga game.
Meski Nandini menang mudah 21-8 di game pertama, justru game kedunya harus lepas dengan angka, 15-21. Tak mau kalah, Nandini lebih percaya diri dan yakin di game penentu hingga diraihnya dengan angka 21-15. Diakui Nandini, jika di game pertama sudah bisa pegang permainan. Hanya di game duanya ia kalah cepat dari wakil Malaysia itu.
"Awalnya, fokus sudah dipegang dan lebih percaya diri. Kalah di game dua karena dia mainnya lebih cepat depannya dan lebih berani mainnya, buka-buka gituh. Malah sayanya yang lambat. Di game tiga lebih yakin lagi." jawab atlet kelahiran Blora, 2001.
Nandini justru tidak menyangka dapat kalahkan pebulutangkis unggulan lima itu, karena bagi Nandini pertandingan ini hanya ajang pembuktian baginya. Nandini pun memuji penampilan wakil Malaysia itu dalam laga panjang tadi.
"Nyangka sih tidak, tetapi malah percaya diri gituh. Intinya ini ajang pembuktian saja. Rahasia kemenangan tadi juga karena lebih yakin saja dan nothing to lose. Memang bola dorongan itu loh, bagus dan mainnya juga ulet dia," tambah Nandini.
Pada babak kedua CAFFINO International Challenge 2019, yang rencananya akan dimainkan hari Kamis (23/10) besok. Nandini coba menantang pebulutangkis asal JepangĀ Mako Urushizaki. Tidak ada catatan pertemuan sebelumnya dari ke dua pebulutangkis itu.
"Intinya lebih yakin dan percaya diri saja, jangan sampai kecolongan. Kalau target, pastinya mau bikin kejutan kalau bisa juara sih. Tetapi step by step saja. " tutup Nandini. (ds)