Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Ihsan Maulana Mustofa, Harapan Penerus Tradisi Juara
25 Juni 2013
Ihsan Maulana Mustofa, Harapan Penerus Tradisi Juara
 
 

Kejuaraan Asia Yunior atau Asian Junior Championship (AJC) 2013 kembali akan bergulir tanggal 7 sampai 14 Juli mendatang di Sabah, Malaysia. Klub PB Djarum aktif dalam menyumbang pemain muda nya dalam perhelatan bergengsi atlet yunior tersebut. Salah satu pemain PB Djarum yang akan bertarung adalah Ihsan Maulana Mustofa.

Ihsan merupakan salah satu pemain andalan Indonesia di sektor tunggal putra yunior. Ia dipanggil menjadi anggota Pelatnas awal tahun ini. Prestasi yang dibuatnya sepanjang tahun 2012 menjadi salah satu pertimbangan dipanggilnya Ihsan. Ia mampu menjuarai ajang sirkuit nasional (Sirnas) 2012 sebanyak empat kali yakni di Palembang, Jambi, Jakarta dan Bali. Puncaknya ia menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) taruna 2012.

Ihsan mengawali karir di bulutangkisnya dengan bimbingan dari sang ayah. Sang ayah yang juga memang seorang pelatih bulutangkis, telah mendidiknya untuk menjadi seorang atlet sejak ia kecil.

“Dulu kalau ingin uang jajan, harus ke lapangan bulutangkis dulu, latihan dulu, baru di beri uang jajan, kalau latihannya semangat, uang jajannya ditambahin,” kenang Ihsan.

Tak sia-sia, hasil latihan bisa ia bawa ke kejuaraan Sinema di Sukabumi. Kala itu PB Sinema merupakan salah satu klub yang rajin mengadakan kejuaraan tingkat nasional. Ihsan yang masih anak-anak itu pun kandas di babak final, dan hanya menempati tempat kedua.

“Berkesan, waktu itu hadiahnya televisi, padahal kalau juara hadiahnya sepeda motor,” lanjutnya.

Ihsan kecil pun memberikan televisinya kepada sang ayah. Setelah lulus SD, Ihsan bergabung dengan PB Dian Jaya, Jakarta tempat di mana sang ayah masih melatih hingga kini, dua tahun di sana kian menambah pengalaman dan kemampuan bermain bulutangkisnya.

Taruna kelahiran Tasikmalaya ini pun akhirnya kembali hijrah, kali ini pilihannya jatuh ke PB Ganesha Tangerang, sebelum akhirnya ia bergabung dengan PB Djarum pada tahun 2010 ini. Ihsan pun mengakui bahwa fasilitas yang diberikan oleh PB Djarum yang paling mumpuni. Ia bisa dengan giat berlatih tanpa harus dirisaukan hal-hal lain.

Bersama klub PB Djarum ini berbagai prestasi di level nasional berhasil ia catat. Selain gelar juara Sirnas dan turnamen nasional lainnya, ia juga sempat meraih medali emas ASEAN School Games (ASG) 2011. Kini ia menjadi tumpuan baik dari klub PB Djarum maupun bagi Indonesia untuk meneruskan prestasi di arena Kejuaraan Asia Yunior. Tradisi juara sudah dua tahun berturut-turut harus dilanjutkan. Tahun 2011, atlet PB Djarum meraih juara melalui Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia di nomor ganda campuran. Lalu tahun 2012, kembali meraih gelar juara melalui pasangan Edi Subaktiar/Arya Maulana di ganda putra. Semoga Ihsan mampu meneruskan tradisi juara ini. (HK)