Nama Ihsan Maulana Mustofa menjadi perbincangan hangat sepanjang pagelaran Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2013 nomor peorangan. Ihsan yang juga memperkuat nomor beregu, berhasil mengukirkan namanya di deretan peraih medali di WJC. Indonesia terakhir mengukirkan merah putih pada tahun 2006 lalu melalui medali perak yang diraih oleh Tommy Sugiarto.
Perjalanan Ihsan untuk bisa mencapai babak semifinal WJC bukan perjalanan instan. Untuk mencapai levelnya yang sekarang, atlet yang lahir di Tasikmalaya, 18 November 1995 ini sudah memulainya sejak satu dekade terakhir.
"Saya bermain bulutangkis sejak kelas tiga SD, sudah sekitar 10 tahun sampai sekarang," tuturnya.
Ihsan kecil diajak sang ayah, Apes Zainal Mustofa untuk bermain bulutangkis di GOR dekat kampung halamannya. Berawal dari bermain mengisi waktu luang, Ihsan kecil mulai mencintai olah raga tepok bulu ini. Tiga tahun pertama, Ihsan kecil masih dilatih oleh sang ayah akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PB Garuda Mas Tasikmalaya.
Namun ia hanya bertahan satu tahun disana, sebelum akhirnya ia harus hijrah ke Jakarta karena sang ayah yang berpindah karena pekerjaan. Ia pun bergabung dengan PB Dian Jaya dimana ia dilatih oleh Ardiansyah Putra yang pernah menjadi juara Kejuaraan Asia Junior 2001. Ia pun kemudian mengikuti sang pelatih untuk bergabung dengan PB Ganesha sampai akhirnya tahun 2010 ia diajak untuk bergabung dengan PB Djarum melalui audisi khusus.
"Saat bergabung dengan Ganesha saya sudah tinggal di asrama, jadi saat tinggal di Kudus saya sudah mulai terbiasa jauh dari orang tua," ceritanya.
Setelah bergabung bersama dengan PB Djarum, Ihsan pun mendapat banyak kesempatan untuk mengasah kemampuannya di dunia bulutangkis. Sampai akhirnya ia menyabet empat gelar juara Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) 2012, Ihsan akhirnya mencapai puncak prestasi di nomor taruna saat ia berhasil menjadi juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Solo akhir tahun 2012.
Prestasi gemilang, Ihsan pun berhasil masuk ke jajaran muda Pelatnas. Sejak awal tahun 2013, Ihsan bergabung bersama Pelatnas dan disponsori oleh Victor. Perempat finalis Vietnam Challenge 2013 ini berhasil masuk kedalam jajaran tim Indonesia untuk Kejuaraan Asia Junior 2013 di Sabah, Malaysia. Saat itu, ia berhasil menembus babak perempat final setelah kalah dari Thammasin Sitthikom.
Namun, di ajang WJC ini Ihsan berhasil sampai ke babak semifinal dan menyumbang satu buah medali perunggu setelah ia kalah tipis dari sang juara, Kwang Hee Heo dengan 18-21, 21-13 dan 16-21.
"Pelajaran yang bisa saya ambil dari pertandingan di WJC adalah saya harus lebih sabar, apalagi saat pertandingan, harus lebih fokus. Bagaimana saya harus menghadapi situasi di lapangan, dan bangkit saat tertinggal ini menjadi hal yang paling sulit yang menjadi pelajaran buat saya," ujar anak pertama dari AZ Mustofa dan Agustina ini.
Ihsan memang sempat tertinggal jauh di game ketiga, ia tertinggal 0-5, dan 5-11 di interval. Sempat mengejar ketinggalan dan mendekati perolehan lawan dengan kedudukan 15-17, tapi sayang beberapa kesalahan sendiri yang dibuat karena terburu-buru mengantisipasi bola membuatnya harus kehilangan tiket ke babak final.
"Yang jelas selama di WJC kali ini, saya yang biasanya kurang mempunyai daya juang saat tertinggal, masih bisa bangkit dan berusaha mengejar, meskipun memang akhirnya saya harus kalah. Ini sebuah pelajaran berharga," tuturnya.
Usai WJC, Ihsan harus sudah kembali fokus ke turnamen berikutnya. Dimana akhir bulan ini, Bali akan menjadi saksi perseturuan elit bulutangkis nasional di ajang Kejuaraan Nasional 2013.
"Ini tahun pertama saya bertanding kelas dewasa di Kejurnas, target saya bisa tampil baik dan benar. Karena nanti saya akan berhadapan dengan senior, semoga saya bisa membuat kejutan dan berani mengadu permainan," lanjutnya.
WJC ini menjadi sebuah batu loncatan bagi Ihsan, ia mengaku satu turnamen yang paling ia menangkan adalah kejuaraan dunia. "Junior saja sudah seperti ini, apalagi kalau bisa menang di Kejuaraan Dunia, semoga dalam empat tahun nanti saya bisa mengumandangkan Indonesia Raya di ajang Kejuaraan Dunia, kalau bisa lebih cepat ya lebih baik, amin," pungkasnya. (IR)