Istora Senayan sudah terkenal dengan keangkerannya di kalangan dunia bulutangkis. Aura Istora sudah banyak membuat pebulutangkis handal tumbang. Begitu masuk arena sampai berada di tengah lapangan, para pemain langsung merasakan atmosfir yang berbeda dari lapangan yang memang sudah lama di jadikan tempat penyelenggaraan kejuaraan bulutangkis.
Pada kejuaraan bulutangkis Blibli Indonesia Open 2018 yang sudah di mulai sejak kemarin (3/7), beberapa pemain tenar langsung rontok. Seorang pemain handal macam Lin Dan, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 tak luput dari sengatan Istora. Lin Dan tak bisa melewati babak pertama pada kejuaraan yang menyediakan hadiah total US$ 1.250.000,-. Pemain yang biasa di sebut dengan Super Dan, kandas di tangan pemain India Paranoy HS.
Masih dari hari pertama, pemain Tiongkok lainnya, Chen Long juga ikut menelan kekalahan. Sang penunggu unggulan ke lima ini di kalahkan pemain yang belum begitu terkenal asal Prancis Brice Leverdez. Padahal Chen Long selalu menang pada pertemuan sebelum-sebelumnya.
Baca juga: [Blibli Indonesia Open 2018] Tiga Game, Tommy ke Babak Kedua
Lalu ganda terbaik yang dimiliki Eropa, Mathias Boe/Carsten Mogensen di luar dugaan didepak pasangan dari China Taipei Liao Min Chun/Su Ching Heng. Entah kenapa sampai unggulan kedua asal Denmark ini bisa kalah dari pasangan peringkat 13 dunia. Juara pada tahun 2014, Jan O Jorgensen yang juga berasal dari Denmark bungkam. Adalah pemain Jepang Kenta Tsuneyama yang mengalahkannya dalam pertandingan rubber game.
Dari nomor ganda campuran, unggulan ke tiga asal Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet rupanya mengalami nasib yang sama. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand, menjadi pasangan yang mampu menghentikan unggulan kedua.
Banyaknya pemain bulutangkis dunia yang tumbang, membuat Istora Senayan layak menyandang sebutan Kuburan para bintang.
Baca juga: [Blibli Indonesia Open 2018] Agatha/Fadia Tantang Peraih Medali Emas Olimpiade