Sebanyak dua tunggal putra Indonesia yang mengikuti kejuaraan bulutangkis Korea Open Grand Prix Gold 2012 akan menghadapi pemain unggulan di babak ketiga, usai mengalahkan lawan-lawanya kemarin (5/12).
Sebelum menghadapi pemain unggulan di babak ketiga, Riyanto Subagja berhasil menaklukkan Wang Tzu Wei di babak kedua kejuaraan yang menyediakan hadiah total US$ 120.000,-. Pemain dari Chinese Taipei ini kalah dua game dalam waktu empat puluh menit. Riyanto yang berada pada paruh undian atas menang di game pertama dengan 21-15. Di game kedua permainan menjadi lebih seimbang. Hanya saja Riyanto Subagja tetap lebih unggul dan menang dengan 21-19.
Wisnu Yuli Presetyo harus bermain lebih lama lagi untuk memperoleh kemenangan. Di luar dugaan, pemain tuan rumah Jung Ki Hwa mampu mengajaknya bermain rubber game. Wisnu yang sempat menang di game pertama dengan 21-8, tanpa di duga sempat di persulit oleh lawan di game kedua. Lawan yang belum memiliki peringkat dunia ini mampu mencuri game kedua dengan 21-19. Wisnu yang tak mau mengulangi kesalahan akhirnya bisa mengambil game ketiga dengan 21-11.
Sesuai dengan skenario, dua andalan Indonesia ini akan bertemu dengan pemain-pemain unggulan di babak ketiga yang akan di mainkan hari ini (6/12). Riyanto Subagja akan bertemu unggulan kedelapan Iskandar Zulkarnain Zainuddin. Sementara Wisnu Yuli Prasetyo akan menghadapi unggulan kedua Niluka Karunaratne asal Sri lanka.
Riyanto Subagja belum bernah bertemu dengan pemain Malaysia tersebut. Secara peringkat, tunggal Malaysia ini berada di atas Riyanto. Riyanto mengikuti turnamen yang di selenggarakan di Lee Yong Dae Stadium, Korea Selatan ini, memiliki peringkat 143 dunia sementara lawan ada di urutan 80 dunia. Tetapi dari segi prestasi, tunggal Indonesia tidak kalah dengan tunggal Malaysia. Dalam catatan yang di miliki badan bulutangkis dunia, prestasi terbaik tunggal Malaysia baru sebatas menjadi finalis Smiling Fish International Series Championships di tahun 2010. Di tahun 2012 pemain Malaysia ini sempat beberapa kali di kalahkan pemain-pemain Indonesia. Prestasi Riyanto Subagja di tahun 2012 ini sempat menjadi semifinalis Victor Indonesia International Challenge 2012. Di tahun 2011 ia mampu menjadi perempat finalis Singapore International Series 2011 dan malah di tahun 2009 ia mampu menjadi juara pada kejuaraan Auckland Interational. Berbekal deretan presasi inilah, di harapkan Riyanto Subagja akan mampu mengimbangi permainan tunggal Malaysia.
Wisnu Yuli Prasetyo juga belum pernah bertemu dengan pemain Sri lanka, Niluka Karunaratne. Tak heran jika pemain Sri lanka ni mampu berada pada urutan 38 dunia. Catatan prestasinya cukup membuatnya berada pada deretan pemain 50 besar dunia. Di tahun ini, beberapa kali ia sempat menjadi finalis. Gelar runner up sempat di rebutnya pada kejuaraan Bahrain Innternational Challenge, Brazil International Gustavo Prata Badminton Cup. Di kejuaraan Yonex Dutch International 2012 iapun menjadi semi finalis. Di Olimpiade London ia pun sempat menghentikan aksi pemain Jepang Kenici Tago yang ketika itu menempati unggulan keenam.
Prestasi Wisnu tak kalah gemerlap. Di tahun ini ia sudah bisa menjadi juara pada Maybank Malaysia International Challenge 2012. Pada kejuaraan dengan kelas Grand Prix Gold seperti Yonex Chinese Taipei Open 2012 Wisnu pun sempat menjadi semifinalis. Dengan performanya yang tengah menanjak ini, tak heran jika Indonesia bisa berhadap pada Wisnu. (AR)