Sumber foto: badmintonindonesia.orgUnggulan pertama ganda putra di Denmark Open Super Series Premier 2013, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dipaksa bermain rubber game di babak perempat final yang digelar kemarin (18/10) di Odense, Denmark. Berhadapan dengan Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto dari Jepang, Ahsan/Hendra sempat kehilangan game pertama dengan 18-21.
"Di game pertama kami banyak kesalahan sendiri, banyak mati sendiri," ujar Ahsan kepada
pbdjarum.org.
Sementara menurut sang pelatih, kecolongan di game pertama ini lebih karena Ahsan dan Hendra masih ragu-ragu untuk menerapkan pola permainan mereka, seperti keterangan yang disampaikan kepada
badmintonindonesia.org.
“Di game pertama, masih banyak keragu-raguan, terutama Ahsan. Gerakan Ahsan/Hendra juga lambat, jadi lawan bisa lebih dulu menekan dan menyerang,” kata sang pelatih, Herry Iman Pierngadi.
Kekalahan di game pertama membuat Hendra/Ahsan terpacu untuk bangkit dan merebut game kedua. Hendra/Ahsan terlihat mempercepat tempo permainan dan memimpin skor sejak awal game. Mereka menutup game kedua dan ketiga dengan 21-17, dan 21-13.
“Di game kedua dan ketiga, Hendra/Ahsan mengubah pola permainan. Pasangan Jepang ini tampil cukup baik, mereka punya kualitas serangan yang baik, permainan net juga lumayan, smash pun keras,” sambung Herry.
Di semifinal, Ahsan/Hendra pun kembali akan menantang wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa akan menjadi rival mereka di babak empat besar. Unggulan ketiga ini berhasil menyingkirkan pasangan debutan milik China, dimana Cai Yun yang setelah bertahun-tahun dipasangkan dengan Fu Haifeng, kini diduetkan dengan Chai Biao. Namun, racikan ini belum mampu menghadang Hiroyuki/Kenichi, mereka mengalahkan Cai/Chai dengan 21-16 di kedua game.
Ini akan menjadi laga kelima bagi Ahsan/Hendra dan Endo/Hayakawa saling berseteru. Menghadapi laga ini, meskipun Ahsan/Hendra memiliki catatan kemenangan yang tak pernah terbalas, sang pelatih menuturkan bahwa jika anak didiknya ingin terus melaju, mereka sama sekali tidak boleh lengah.
"Pokoknya selanjutnya Hendra/Ahsan tak boleh lengah, harus fokus terus," pungkasnya.
Pertemuan terakhir Ahsan/Hendra yang kini bertengger di rangking 2 dunia atas penghuni rangking 4 itu adalah di babak perempat final Singapore Open Super Series 2013. Kala itu juara dunia 2013 ini menang dengan 21-15, 23-21. Sepekan sebelum berlaga di Singapura, mereka terlebih dahulu berjumpa di Istora di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013, Ahsan/Hendra menang 20-22, 21-18, dan 21-18.
Sementara dua tiket semifinal lainnya menjadi milik Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen. Pasangan Korea, Lee/Yoo lolos ke semifinal setelah mengalahkan atlet Malaysia yang baru melepas masa lajangnya, Koo Kean Keat yang tetap berpasangan dengan Tan Boon Heong dengan 21-15, 21-12. Sementara wakil Denmark sekaligus unggulan dua, Boe/Mogensen menyingkirkan satu wakil China lainnya yakni Fu Haifeng yang dipasangkan dengan Hong Wei, 21-11, 21-18. (IR)