Sumber foto: badmintonindonesia.orgIndonesia berhasil meraih tiga tempat di final Singapore Open Super Series 2013. Dengan demikian Indonesia berpeluang meraih gelar juara terbanyak, sementara China juga menempatkan finalis dengan jumlah yang sama tetapi di dua nomor. Di antara finalis Indonesia tersebut, terdapat dua nama pemain asal PB Djarum, yakni Muhammad Ahsan dan Tontowi Ahmad.
Muhammad Ahsan yang berpasangan dengan Hendra Setiawan berhasil memenangkan partai semifinal atas legenda ganda putra China, Fu Haifeng/Cai Yun. Bermain mengandal serebotan bola di dekat net dikombinasikan dengan smash keras, membuat pasangan Indonesia menang mudah, 21-16, 21-14. Di final ganda putra hari ini (23/06), Ahsan/Hendra kembali bertemu pasangan Korea Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun yang mereka kalahkan di final Djarum Indonesia Open Super Series minggu lalu. Skor pertemuan Ahsan/Hendra dengan pasangan negeri ginseng tersebut masih 2-0 untuk Indonesia. Satu kemenangan lagi terjadi saat final Malaysia Open Super Series 2013, pada januari lalu.
Di ganda campuran, Tontowi Ahmad bersama Liliyana Natsir berhasil melaju ke final setelah mengalahkan atlet PB Djarum lainnya Praveen Jordan/Vita Marissa. Butuh tiga game bagi juara All England ini untuk mengalahkan Praveen/Vita yang merupakan kombinasi pemain yunior-senior. Tontowi/Liliyana menang dengan 21-11, 16-21 dan 21-18.
“Kami sudah mengira kalau pertandingan ini akan ketat. Vita adalah pemain yang berpengalaman, sementara Praveen walau masih yunior tetapi dia cukup bagus,” ungkap Tontowi.
“Walau kami lebih diunggulkan, tapi kami tak ada beban. Kami tahu kalau melawan teman sendiri pasti lebih sengit karena sudah tahu kebiasaan masing-masing. Tadi beberapa strategi saya bisa dibaca oleh Vita, begitu juga sebaliknya, saya bisa membaca taktik Vita. Tapi sebagai pemain berpengalaman, Vita bisa mengubah taktiknya dengan cepat,” tambah Liliyana.
Di babak final, Tontowi/Liliyana akan bertemu pasangan Korea Yoo Yeon Seong/Eom Hye Won.
Indonesia juga berhasil menempatkan satu pemain di final tunggal putra. Tommy Sugiarto seakan terus mengejar prestasi seperti ayahnya sang juara dunia, Icuk Sugiarto. Tommy berhasil ke final super series pertama kalinya. Di semifinal, ia berhadapan dengan pemain yang sebelumnya selalu mengalahkannya dalam enam kali pertemuan yakni Nguyen Tien Minh dari Vietnam. Dengan mental dan kepercayaan diri yang semakin baik, Tommy berhasil mengurangi defisit kekalahannya dengan menang 20-22, 21-19, 21-15. Di final, Tommy akan bertemu pemain Thailand yang merupakan juara bertahan, Boonsak Ponsana. Rekor pertemuan keduanya adalah 2-1 untuk keunggulan Tommy. Bahkan keunggulan Tommy dibuat dalam dua pertemuan terakhir yaitu di Australian Open 2011 dan German Open 2013. (HK)