Tiga dari empat tunggal putri Indonesia yang turun pada kejuaraan World Junior Championship 2014 masih belum terhadang. Ketiganya mau ke babak ke tiga usai mengalahkan lawan-lawannya kemarin (14/4). Hanya Gregoria Mariska yang terhenti di tangan pemain Thailand berperingkat delapan belas dunia sekaligus unggulan ke-2, Busanan Ongbumrungpan.
Langkah Ruseli yang merupakan unggulan [9/16] kian mantap. Di babak kedua kemarin, ia menyudahi perlawanan pemain Bulgaria Maria Mitsova dengan 21-9, 21-12. Ruseli Hartawan, satu-satunya pemain putri Indonesia yang masuk dalam daftar unggulan semakin mendekatkan diri untuk bertemu dengan pemimpin unggulan Akane Yamaguchi dari Jepang. Sekali mendapat kemenangan di babak ketiga, maka di prediksi ia akan bertemu dengan juara Japan Open Super Series 2013 di babak perempat final. Lawan di babak ketiga akan datang dari pemain putri Kanada, Britnye Tam.
Aurum Oktavia Winata juga berhasil melenggang ke babak ketiga. Di babak kedua kemarin, Aurum bahkan membuat kejutan dengan menumbangkan pemain unggulan. Luise Heim, pemain putri asal Jerman yang menduduki unggulan [9/16] dikalahkan Aurum hanya dalam dua game saja. Aurum pun kini bersiap untuk menghadapi pemain dari negeri ginseng, Park Sun Young.
Fitriani kembali harus bermain ketat di babak kedua. Pemain Singapura, Jia Min Yeo sempat mempersulit Fitriani di game pertama. Fitriani dipaksa bermain hingga melewati deuce, sebelum akhirnya menang dengan 22-20. Keadaan lebih mudah di game kedua. Fitriani menang relatif lebih mudah di game kedua dengan 21-10.
Satu-satunya kekalahan di alami Gregoria Mariska yang menyerah di tangan unggulan ke-2. Gregoria menyerah dua game 12-21, 14-21. Padahal pada kejuaraan Asia Junior 2014 lalu, Gregoria nyaris mempecundangi andalan Thailand ini.
“Sebetulnya peluang saya untuk menang dari Busanan lebih besar di pertemuan kedua ini, Busanan tidak terlalu galak mainya. Tetapi saya yang kurang memaksa,” ujar Gregria kepada website PBSI.
Bambang Suprianto, pelatih tunggal putri yang mendampingi selama kejuaraan berlangsung mengungkapkan peluang bagi anak didiknya. “Dibandingkan pertemuan sebelumnya, permainan Busanan sama saja, tidak ada perubahan Melihatpermainan di lapangan tadi, kalau mau, sebetulnya Gregoria bisa menang dari Busanan. Kalau secara teknik, gerakan kaki Gregoria kurang maksimal, jadi banyak pukulan-pukulannya hasil spekulasi,” paparnya. (AR)