Dari tiga pasangan putra PB Djarum yang berlaga di babak perempat final, hanya pasangan Akbar Bintang Cahyono/Jeka Wiratama menjadi satu-satu wakil PB Djarum yang melangkah ke babak semi final Indonesia Junior International Challenge 2014. Pasalnya, Akbar/Jeka harus menguras keringat untuk menang dari pasangan Ade Kurniawan/M.Aria Wijaya. Mereka dipaksa bermain rubber game, skornya 21-17, 15-21 dan 21-8 pada hari Jumat sore (29/8) di Hall Badminton Sudirman, Surabaya.
Walaupun menang dari lawan, Akbar pun mengaku sempat error di game kedua. Menurutnya, ini karena cara bermainnya berubah dan cenderung ingin ke pola permainan sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa mengikuti permainan teman sendiri, sehingga permainan mereka tidak sejalan. Makanya di game ini, mereka mainnya tidak berkembang.
“Permainan no lob lawan cukup bahaya jika kami tidak siap tadi. Apalagi permainan Ade, ia berani mainnya. Dari di depan net dan cara memancing bola untuk keatasnya. Makanya di game ketiga, kami beranikan main di depan. Mulai mengatur permainan dan menyatukan lagi permainan kami. Sudah ketemu, permainan kami pun kompak lagi. Seperti di game awal,” sahut Akbar.
Jeka pun juga menanggapi lepasnya game kedua. Menurutnya, mereka terlalu bernafsu ingin mematikan pertahan lawan. Tetapi yang terjadi malah, mereka terbawa alur permainan lawan. Sehingga mereka tidak siap dan akhirnya membuat kesalahan. Di game penentu, mereka mencoba melambatkan tempo dan memperbanyak bermain bola-bola pendek.
Keberhasilan Akbar/Jeka, tidak dapat diikuti oleh rekan yang lain. Pasalnya, pasangan Angger Sudrajad/Tedi Supriadi harus menerima pil pahit. Mereka takluk dari pasangan unggulan pertama, Altof Baariq/Reinard Dhanriano dengan dua game langsung, 16-21 dan 21-23. Dengan kemenangan Altof/Reinard, maka mereka akan menjadi lawan Akbar/Jeka di laga semifinal nanti.
Menurut Jeka, mereka tidak mau sesumbar. Saat ini mereka hanya ingin mempersiapkan mental dan stamina. Khususnya, bagi dirinya harus bisa menjaga kekonsistenan dan fokus bermainnya. Karena di saat memimpin perolehan poin jauh, sering kali hilang fokus bermainnya.
Sedangkan pasangan Andika Ramadiansyah/Rinov Rivaldy pun dipaksa tunduk dari pasangan Sabar Karyaman Gutama/Frengki Wijaya. Mereka kalah dalam pertandingan rubber game, 21-18, 14-21 dan 14-21. Menurut Muhammad Ulinnuha, Pelatih Pendamping Andika/Akbar, bahwa dari segi tenaga tangan dan kematengan pukulannya, mereka tidak kalah dari lawan. Hanya saja, di game kedua dan ketiga, mereka terbawa oleh permainan lawan. Akibatnya pola permainan mereka tidak keluar. (DS)