Atlet PB Djarum di tunggal putra ini memiliki tutur bahasa yang sopan dengan tinggi badan 170 cm. Dia kelahiran kota Tasikmalaya tahun 1995 ini, menjadi sorotan para pencinta bulutangkis. Dia menjadi atlet termuda yang masuk skuat tim Indonesia di Piala Thomas 2014. Dialah Ihsan Maulana Mustofa atau biasa disapa dengan pangilan Ihsan.
Menurut Ihsan, ketika di hubungi, memang dari usianya yang masih kecil atau saat berumur kurang lebih 9 tahun, dirinya ingin sekali masuk dalam jajaran tim Thomas Indonesia. Dan ternyata impian itu terjawab sudah. Di usia ke 19, ia bisa terpilih menjadi salah satu skuat tim Indonesia. Setelah bisa masuk tim inti, tentunya bukan hanya sekedar bertanding tetapi ia juga harus bisa memberikan hasil. Oleh karena itu ia berjanji, jika nanti diturunkan, ia akan berusaha dan mengeluarkan segala kemampuan yang dimilikinya.
Tentunya tidak mudah menyumbangkan satu poin untuk tim Indonesia. Itu semua harus melalui kerja keras di lapangan nanti. Melihat tim peserta Thomas yang ikut, pastinya kemampuan mereka diatas dirinya. Tetapi ia harus mempunyai tekad dan selalu siap bertempur di lapangan nanti. Menurutnya lagi, siapapun lawan nanti tentunya ia harus selalu waspada. Terpenting lagi tidak menganggap remeh lawan. Ia pun berharap tim Indonesia bisa merebut kembali Piala Thomas.
Ketika namanya terpilih menjadi salah satu skuat tim Piala Thomas, ia pun merasa kaget bercampur senang. Menurutnya, masih banyak pemain yang lebih senior dan lebih bagus dari dirinya. Ia pun masih tidak tahu alasan kenapa namanya terpilih.
“Mungkin dinilai saat dikarantina dan saat simulasi kemarin, performa saya dalam keadaan fit,” tutur Ihsan, atlet kelahiran bulan November 1995.
Ditanya tentang pilihannya menjadi atlet bulutangkis, Ihsan pun menceritakan sejak awal ia mulai suka dengan olah raga tepok bulu ini. Berawal dari sang ayah, A. Zainal Mustofa untuk bermain bulutangkis di GOR dekat kampung halamannya.
“Berawal dari suruh oleh ayah untuk bermain bulutangkis ke lapangan dekat rumah. Ayah pun bilang kalau mau duit jajan tambah, saya harus rajin-rajin bermain bulutangkis. Dari situ awal mula saya suka dengan permainan ini,” ujar Ihsan sambil tertawa lebar.
Di tahun 2010, ia pun bergabung dengan PB Djarum melalui audisi khusus. Bersama PB Djarum, ia pun banyak dapat kesempatan untuk mengasah kemampuannya. Di tahun 2012, ia bisa meraih empat gelar juara Djarum Sirkuit Nasional. Dan mencapai puncak prestasi di nomor taruna menjadi juara Kejuaraan Nasional di Solo.
Tahun 2013, ia berhasil masuk kedalam jajaran tim muda Indonesia untuk Kejuaraan Asia Junior di Sabah, Malaysia. Ia pun hanya bisa menembus babak perempat final saja. Diajang World Junior Championships 2013, ia pun hanya berhasil sampai ke babak semifinal dan menyumbang satu buah medali perunggu untuk Indonesia.
Ia pun menambahkan, di bulutangkis ini ia ingin sekali menjadi idola dan pahlawan buat Indonesia lewat cabang olahraga bulutangkis. Untuk itu semua tentunya harus dengan usaha dan tekad.
“Tentunya ya dengan menjadi juara,” tambah Ihsan (DS)