Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti membuka peluang untuk bisa berbicara lebih lanjut pada kejuaraan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2011. Febe yang datang tanpa berlabel unggulan ini masih terlalu tangguh bagi Wang Iris, lawan yang berasal dari Amerika Serikat. Febe yang kini berada pada peringkat ke-40 dunia ini menang dalam waktu dua puluh enam menit.
Di game pertama, Febe hanya di persulit oleh pemain Amerika Serikat ini awal game saja. Permainan alot Wang Iris hanya bisa dipertontonkan sampai angka sama 6-6. Febe yang unggul dalam permainan net dan smes, melesat hingga 15-6. Pemain Amerika Serikat berperingkat seratus tujuh dunia ini hanya bisa menambah empat angka saja sebelum akhirnya Febe menutup game pertama dengan 21-10.
Hal yang sama juga terjadi di game kedua. Wang Iris hanya mampu menyamakan angka di dua angka pembuka dengan 2-2. Pemainan netting Febe yang berjalan mulus mampu membuat pemain Amerika Serikat ini tak bisa leluasa mengembangkan permainan. Febe menutup game kedua dengan 21-12 Sekaligus mengantarnya ke babak kedua.
Di babak kedua, Febe tidak sendiri. Turut menemaninya Lindaweny Fanetri yang menempati unggulan ke delapan. Tetapi Linda harus bermain rubber game untuk bisa mengalahkan pemain China Taipei Hsu Ya Ching. Di game pertama Linda unggul jauh dengan 21-11. Tetapi di game kedua pemain China Taipei yang berada pada peringkat 222 dunia ini di luar dugaan bisa direbut dengan 21-17. Pada game penentuan, Linda yang kini menjadi pemain tunggal putri Indonesia dengan peringkat tertinggi yakni 34 dunia akhirnya bisa dimenangkannya dengan angka yang sangat ketat 23-21.
Di babak kedua Febe akan menantang unggulan keempat Sung Ji Hyung sementara Lindaweni Fanteri menjamu pemain Hongkong Lok Yang Poon. Baik Febe dan Linda baru pertama kali menghadapi lawan-lawannya. Tetapi perjuangan Febe terasa lebih berat karena harus melawan pemain berperingkat dua belas dunia sementara Lindaweni Fanetri hanya menghadapi pemain berperingkat sembilan puluh enam dunia.
Sayangnya dua tunggal putri Indonesia lainnya tidak mampu melewati rintangan pertama. Kedua pemain Indonesia ini menyerah dari pemain-pemain tuan rumah. Andalan Indonesia Adriyanti Firdasari harus mengakui keuletan pemain tuan rumah yang menempati unggulan ke enam Tzu Ying Tai. Adrianti kalah dua game dengan 14-21, 17-21. Dengan kekalahan ini head to head keduanya menjadi Imbang 1-1. Adriyanti menang dari pemain tuan rumah ini pada kejuaraan Djarum Indonesia Open Premier Super Series 2011 lalu. Aprilia Yuswandari juga harus mengepak barang lebih awal setelah kalah dari Hung Shih Han dengan 19-21, 18-21. (AR)