Setelah kabar menggembirakan dihembuskan dari negeri Paman Sam dengan merebut dua gelar juara, kini arah pasukan merah putih berbelok dari benua Amerika menuju Asia. Kejuaraan Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014 akan menjadi tujuan para ponggawa Indonesia.
Para pemain tunggal yang akan menjadi wakil Indonesia di Taipei City berasal dari pemain muda. Sepuluh pemain tunggal putra Indonesia yang berangkat ke China Taipei sebagain besar akan datang dari pemain-pemain masa depan Indonesia. Di antara pemain yang berangkat, terdapat pemain muda asal PB Djarum, Ihsan Maulana Mustofa.
Pemain yang sempat masuk menjadi tunggal ke empat tim Piala Thomas Indonesia 2014 mendapat keberuntungan. Semula ia harus berjuang dari babak kualifikasi terlebih dahulu. Namun dengan mundurnya beberapa pemain yang bermain di babak utama, membuat namanya langsung bisa bermain di babak utama tanpa harus merangkak dari babak kualifikasi.
Bermain di babak utama, Ihsan langsung berkesempatan bertemu dengan pemain yang memiliki peringkat yang lebih tinggi. Kenta Nishimoto, pemain asal Jepang berperingkat 145 dunia akan menjadi lawan pertama bagi Ihsan. Ini akan menjadi pertemuan pertama bagi dua pemain yang masih sama-sama belia. Beberapa catatan prestasi lawan yang mesti diwaspadai adalah ketika ia dua kali mampu menjadi runner up di kejuaran Rusia Open 2013 dan Osaka International Challenge 2013. Sayangnya seandainya ia mampu mengatasi pemain Jepang dan masuk menembus babak kedua, ia sudah harus berhadapan dengan seniornya, Simon Santoso yang menjadi unggulan ke-5.
Pemain muda lainnya, Jonatan Christie mendapat undian yang kurang menguntungkan. Di babak pertama, ia sudah harus bertemu unggulan ke-2 asal China Wang Zhengming. “Memang hasil undiannya seperti itu tapi saya akan usaha dulu. Kekuatan di atas kertas kan bisa saja berbeda di lapangan. Semoga saya bisa mengeluarkan kemampuan saya saat melawan Wang,” ujar Jonathan kepada website PBSI.
Hal senada juga di ungkapkan pelatih tunggal putra, Imam Tohari. “Kami berharap Jonatan bisa tampil bagus dan membuat kejutan. Memang tidak mudah melawan Wang yang lebih berpengalaman, tapi setidaknya Jonatan bisa menahan laju lawannya atau paling tidak mengamankan satu game dulu,” tuturnya.
Nasib Ihsan dan Jonathan lebih beruntung jika dibandingkan rekannya Anthony Ginting. Anthony Ginting mesti berjuang di babak kualifikasi terlebih dahulu. Jika ingin bermain di babak utama, maka ia harus bisa memenangi dua pertandingan di babak kualifikasi.
Undian kurang menguntungkan juga didapat pemain Indonesia lainnya, Andre Kurniawan Tedjono. Malah unggulan pertama, Won Wan Ho asal Korea Selatan akan langsung menjadi lawan di babak pertama.
Hadirnya pemain legendaris asal China Lin Dan pada kejuaraan yang menyediakan hadiah total US$ 200.000,- semakin membuat panas persaingan. Hu Yun pemain asal Hongkong yang belakangan prestasinya semakin meningkat juga akan berpartisipasi. Bagi Simon Santoso, ini merupakan kesempatan emas untuk bisa membalas kekalahan dari pemegang medali Emas Olimpiade London 2012. Simon terakhir kalah rubber game pada babak final kejuaraan Australia Open Super Series 2014. (AR)