Tunggal putra Indonesia asal PB Djarum, Wisnu Yuli Prasetyo akhirnya harus mengakhiri langkahnya di Walikota Surabaya International Series 2016. Di laga semifinal yang berlangsung pada Sabtu (14/5) malam, Wisnu gagal mengulang kesuksesannya di Semarang tahun lalu. Kali ini, ia dipaksa untuk mengakui keunggulan Krishna Adi Nugraha.
Disepanjang laga, Wisnu memang terlihat terus tertekan. Kalah 14-21 di game pembuka, Wisnu sempat tampil menekan di game kedua. Ia sempat unggul 11-9 di interval dan memimpin 13-11. Sayang, dalam adu rally Wisnu kerap kehilangan angka atas kesalahannya sendiri. Ia bahkan kehilangan enam angka beruntun dan balik tertinggal 13-17. Sempat menyamakan kedudukan diangka 18 dan 19, tetapi akhirnya Krishna mampu menutup laga ini setelah serangannya gagal dikembalikan Wisnu dengan baik, Wisnu kalah 19-21.
“Lawan memang hari ini lagi in. Dia bermain lebih baik dari saya, saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Kurang fokus dan banyak terburu-buru,” ujar Wisnu usai laga.
Wisnu pun tak bisa menutupi kekecewaannya atas kekalahan ini. “Kalah ya pasti kecewa, di lapangan tadi saya merasa sangat sulit untuk fokus. Mungkin sudah capek juga,” ujar Wisnu yang pada pekan lalu juga turun di Djarum Sirkuit Nasional Premier Li Ning Jakarta Open 2016.
Usai terhenti di turnamen level empat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Wisnu mengaku belum mengetahui rencana turnamen berikutnya. “Indonesia Open saya masih waiting list sepertinya. Jadi belum tahu, mungkin nanti fokus latihan dulu di Kudus,” pungkasnya.
Sementara itu satu tiket final lainnya berhasil diraih oleh unggulan 13 asal Malaysia, Giap Chin Goh. Ia sukses menghentikan langkah wakil Jepang, Ryotaro Maruo dengan 21-9 dan 21-14. (RI)
