Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Thailand Terbuka 2007: Akhir Permainan PB Djarum di Babak Perdelapan Final
06 Juli 2007
Thailand Terbuka 2007: Akhir Permainan PB Djarum di Babak Perdelapan Final
 
 

Pada turnamen kali ini, pemain PB Djarum yang berhasil tampil hingga babak perdelapan final adalah Maria Febe Kusumastuti yang merupakan salah satu Prospek Masa Depan pada nomor Tunggal Putri. Permainan berlangsung cukup seru (rubber set) 21-19, 16-21, 12-21, meskipun akhirnya Febe menyerah di tangan unggulan pertama, Zhu Lin. Di set pertama, Febe bisa dikatakan tampil cemerlang hingga membuat Zhu Lin cukup kesulitan. Di sisi lain, pengalaman Zhu Lin membuatnya berhasil menemukan strategi yang tepat dan membalas ketinggalannya di set pertama dengan berbalik unggul cukup jauh di set kedua. Febe sempat kehilangan irama permainannya sebelum akhirnya mencoba mengejar, namun di saat poin-poin kritis, Zhu Lin sudah terlebih dahulu berhasil menutup set kedua. Di set ketiga, permainan Febe akhirnya benar-benar tidak berkembang dan Zhu Lin berhasil mendominasi set ini dengan menutupnya dengan skor telak 21-12 hanya dalam tempo 50 menit.

Yulianti yang bermain di nomor ganda campuran bersama Tantowi Akhmad juga harus mengakui ketangguhan unggulan kedua, pasangan senior Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl 18-21, 21-16, 10-21. Satu set yang berhasil diperoleh oleh ganda junior ini membuktikan bahwa mereka masih memiliki prospek cukup besar di masa yang akan datang. Kegagalan yang sama juga diikuti Ganda Putra yang dulunya sempat menempati peringkat satu dunia, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto Chandra atas pasangan Korea, Lee Jae Jin/Hwang Ji Man (unggulan ke-4) dua set langsung 15-21, 25-27 setelah di babak pertama berhasil tampil dominan dan mengandaskan pasangan Taipei, Yu Hsun Chien/Yu Lang Lin, 5-21, 14-21. Set pertama berjalan cukup mudah untuk pasangan Korea, setelah beberapa kali Luluk/Alvent kehilangan poin berharga akibat kesalahan-kesalahan sendiri dan diperparah dengan sistem pertahanan mereka yang tidak begitu baik. Untungnya di set kedua, Luluk/Alvent bisa bermain lebih padu walaupun keduanya seringkali tertinggal dan kalah poin dari pasangan Korea tersebut.

Nasib yang sama juga diderita oleh pasangan Ganda Putri junior terbaik Pelatnas, Puspita Richi Dili/Yulianti, yang bertarung di babak utama dengan ganda terbaik Malaysia, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui. Hanya dalam tempo 25 menit, unggulan ke-5 ini memberi pengalaman yang sangat berharga untuk Dili/Yulianti dua set langsung 16-21, 12-21.

Meskipun harus menerima kekalahan, PB Djarum melihat turnamen kali ini sebagai pengalaman yang sangat berarti, terutama bagi para kandidat tim inti. Memang sudah saatnya bagi atlet lapis dua Indonesia untuk lebih sering lagi diterjunkan ke pertandingan kelas internasional. Selain menempa mental dan pengalaman mereka, mereka juga akan lebih terbiasa dengan cara permainan lawan dari negara lain.