Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro yang menjadi satu-satunya ganda putra Indonesia yang berlaga di kejuaraan bulutangkis China International Challenge 2017 berhasil menembus babak semifinal. Unggulan pertama ini bisa memetik kemenangan dari ganda tuan rumah China di babak perempat final hari ini (13/1).
Namun rupanya Ahsan/Rian memang selalu butuh waktu untuk kembali beradaptasi dengan skor yang di gunakan. Andalan Indonesia ini memang lebih terbiasa bermain dengan skor 21 di bandingkan skor 11. Menghadapi ganda muda China Liu Shiwen/Shang Yichen, ganda racikan baru Indonesia ini harus kehilangan game pertama seteah menyerah tipis 9-11. Setelah bisa menguasai keadaan dan skor yang di gunakan, Ahsan/Rian yang sempat menjadi Semifinalis Hongkong Open Super Series 2016 ini bisa memborong kemenangan di tiga game tersisa dengan 11-5, 11-6, 11-4.
“Hari ini mainnya lumayan oke, cuma di game pertama kami kalah karena kami terlambat menyesuaikan diri, soalnya sistem skor yang di gunakan adalah poin 11, sementara kami terbiasa dengan skor 21,” Ujar Rian kepada badmintonindonesia.org.
Pertemuan Ahsan/Rian dengan ganda dari Thailand Isriyanet Tinn/Namdash Kittisak gagal terjadi. Pasalnya, unggulan ke-4 dari Thailand ini di hentikan pasangan China Han Chengkai/Tan Qiang. Pasangan China ini lah yang harus di temui oleh Ahsan/Rian di babak semifinal besok (14/1)
“Besok kami harus lebih fokus saja dan lebih siap dari awal. Kami juga mesti cepat menyesuaikan pertandingan dengan sistem skor 11,” sambung Rian.