Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Atlet PB Djarum Di Olimpiade
19 Juli 2012
Atlet PB Djarum Di Olimpiade
 
 

Sejarah olimpiade tak pernah terpisahkan dengan nama PB Djarum. Klub yang menggodok atletnya di kawasan Kudus, Jawa tengah ini memang banyak meloloskan atletnya untuk berlaga di kejuaraan yang dilangsungkan setiap empat tahun sekali. Sejak bulutangkis resmi di perandingkan di ajang Olimpiade, atlet dari PB Djarum selalu mampu menjadi wakil merah putih. Tak hanya menjadi wakil Indonesia, atlet PB Djarumpun selalu bisa menyumbangkan medali, termasuk medali emas.

Di tahun pertama bulutangkis di pertandingkan di Olimpiade, PB Djarum sukses memberikan sumbangan medali untuk kontingen Indonesia. Alan Budi Kusuma bahkan menjadikan dirinya sebagai atlet Indonesia yang mampu menyabet medali emas pertama dan membuat lagu Indonesia berkumandang untuk pertama kalinya di ajang olimpiade. Tak hanya itu, bersama Ardy Bernardus Wiranata, sukses menjadikan final sesama Indonesia di nomor tunggal putra. Ardy sendiri sebagai finalis bisa memberikan medali perak bagi tim Indonesia.

Kedigjayaan atlet PB Djarum di tahun 1992 tak hanya sampai disitu. Barcelona pun menjadi saksi bagi atlet ganda putra Eddy Hartono atau yang akrab di panggil Kempong merebut medali perak bersama pasangannya Rudy Gunawan.

Di tahun 1996, saat olimpiade di laksanakan di Atlanta, giliran pasangan Denny Kantono/Antonius Budi Ariantho mampu mendulang medali perunggu.

Dan yang paling anyar tentunya bagaimana sepak terjang atlet tunggal putri Indonesia, Maria Kristin Yulianti berhasil mencuri medali perunggu dan menjadi satu-satunya pemain tunggal putri di luar pemain China yang mampu menjadi semifinalis pada Olimpiade yang diselenggarakan di Beijing, China pada tahun 2008.

Indonesia di peringkat ketiga

Indonesia menempati peringkat ketiga pada daftar pengumpul medali terbanyak pada ajang olimpiade. Sejak bulutangkis  mulai dipertandingkan di olimpiade, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan mengumpulkan enam medali emas, enam medali perak dan enam medali perunggu. Posisi Indonesia di bawah Korea Selatan yang berada di posisi kedua dengan hanya selisih di medali perak. Korea Selatan sama dengan Indonesia, mampu menyabet enam medali emas. Korea Selatan unggul pada perolehan medali perak dengan raihan tujuh medali perak.  Sedangkan jumlah medali perunggu ada sebanyak empat medali.

China merajai perolehan medali di cabang bulutangkis dengan memperoleh sebelas medali emas, enam perak dan tiga belas medali perunggu. Dengan hasil ini cukup untuk China bertengger di posisi teratas daftar pengumpul medali di ajang Olimpiade.

Denmark berada di urutan keempat dengan hanya memperoleh satu medali emas, satu perak dan dua perunggu.

Malaysia harus puas di posisi ke lima dengan tanpa perolehan satu medali emas pun. Dua medali perak dan dua medali perunggu mampu membuat Malaysia unggul dari Inggris yang berada di peringkat keenam dengan perolehan satu medali perak dan satu medali perunggu. (AR)