Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Evaluasi Malaysia Open Super Series Premier 2014
22 Januari 2014
Evaluasi Malaysia Open Super Series Premier 2014
 
 

Lepas kejuaraan Malaysia Open Super Series Premier 2014, PBSI akan melakukan Evaluasi menyeluruh terhadap para pemain. Rapor para pemain yang turun pada kejuaraan berhadiah total US$ 500.000,- akan di cermati oleh para pembina dan pelatih PBSI satu persatu.

Tahun lalu, para pemain Indonesia mampu mempersembahkan satu gelar juara melalui Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Penampilan di bawah performa,  membuat sang juara bertahan gugur di babak kedua. Baru kali ini, pasangan penghuni peringkat satu dunia kalah dari pasangan Taipei Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin dengan rubber game 10-21, 21-19, 13-21. Kekalahan pertama dari lima kali pertemuan sebelumnya.

Ricky Subagja, yang juga merupakan Kasubdit Pelatnas PBSI menyayangkan kalahnya ganda andalan Indonesia ini. Evaluasi menyeluruh akan segera di lakukan menyusul kekalahan Ahsan/Hendra. “Penampilan ganda putra Hendra/Ahsan jauh dari harapan. Tidak seharusnya kalah dari pasangan Taiwan. Ini akan di evaulasi segera, karena Hendra/Ahsan akan tampil di All England 2014,” ujarnya.

Ricky Subagja pun menyoroti kekalahan ganda campuran terbaik Indonesia saat ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.  Mengingat pasangan ini juga nantinya akan menjadi salah satu sandaran Indonesia untuk bisa merebut gelar juara dikejuaraan bergengsi, All England Super Series Premier 2014. “Tontowi/Liliyana juga tak tampil pada performa terbaik mereka. Kami juga akan mengevaluasi apa penyebabnya. Sama seperti Hendra/Ahsan, All England 2014 adalah target buat Tontowi/Liliyana selanjutnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rikcy memberikan apresiasi yang positip atas apa yang telah di raih pasangan ganda campuran baru Praveen Jordan/Debby Susanto. Belum genap sebulan pasangan ini berlatih bersama, tetapi pasangan yang berasal dari PB Djarum ini telah mampu menggusur pasangan ganda campuran top dunia asal Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Padahal ganda Malaysia tersebut berada pada peringkat enam dunia.

Ricky juga menilai penampilan ganda putra lapis kedua Indonesia Angga Pratama/Rian Agung Saputro dan Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi  telah mengalami peningkatan.

“Ada peningkatan dari penampilan Praveen/Debby. Semoga ini bisa menjadi pengalaman yang berharga dan membuat mereka lebih percaya diri. Di ganda putra, Angga/Rian dan Ricky/Berry juga sebetulnya ada peningkatan, tetapi kekalahannya juga sangat disayangkan karena seharusnya bisa menang,”
tutur Ricky seperti yang dikutip dari website resmi PBSI. (AR)