Kemenanganya di laga final dari pasangan Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani, membuat Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika akhirnya meraih gelar juara di turnamen New Zealand Open Grand Prix 2014. Dalam pertarungan tersebut, Eko/Annisa dipaksa untuk bermain rubber game. Walaupun menang, mereka butuh waktu lama, yaitu 56 menit dengan skor 21-18, 17 -21 dan 21-12.
Mengenai pertandingan tersebut, Eko, saat dihubungi mengaku terlepasnya game kedua dari mereka itu dikarenakan perubahan pola bermainnya. Dimana mereka terlalu banyak mengangkat bola, sehingga pasangan Edi/Melati mudah menyerang mereka. Tak mau terulang, game penentu, mereka kembali ke pola permainan seperti di game satu. Gantian mereka yang menyerang pasangan Edi/Melati. Setelah memimpin, mereka coba fokus pada setiap poin yang di dapatnya.
“Intinya kami bermain fokus dan sabar. Tidak lupa dengan menerapkan pola permainan menyerang, itu modal kami tadi.” tambah Eko.
“Game kedua terlepas karena kami banyak diserang. Game ketiga, kami coba untuk lebih fokus, tenang dan menjaga komunikasi dilapangan,” tutur Annisa atau biasa dipangil dengan nama Ica.
Bagi Edi atau Obama, yang bisa dipetik dari pertarungan ini adalah ternyata jadi juara itu tidak semudah yang dibayangkannya dan ia di turnamen ini hanya bisa menjadi runner up. Tetapi ia yakin suatu hari nanti yang akan berdiri di podium menjadi juara adalah dirinya. Menengai pertandingan tersebut, mereka sudah bermain maksimal, tetapi lawan jauh lebih safe jaga poinnya. Dengan kekalahan ini setidaknya ia bikin membuat progress untuk kedepannya.
Eko pun menambahkan bahwa dirinya tidak terlalu menyangka bisa memenangkan pertandingan ini karena saat latihan di Pelatnas mereka sering bergantian. Kadang menang, kadang kalah. Jadi sama-sama tahu kelemahan masing-masing. Kemenangan ini pun ia dedikasikan kepada sang pelatih, Nova Widianto dan Enroe. Menurutnya, mereka adalah pelatih yang baik buat dirinya.
Lain halnya dengan Annisa, kemenangannya ini menjadi penyemangat dan termotivasi untuk turnamen berikutnya. Kemenangan ini pun dipersembahkan untuk kedua orang tua, terutama untuk kado bapak yang berulang tahun pada tanggal 17 April kemarin. (DS)