Ketangguhan pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polli masih belum terbendung. Kali ini giliran pasangan Korea yang juga unggulan keenam, Ko A Ra/Yoo Hae Won menjadi korban pasangan putri Indonesia. Di perempat final, pasangan unggulan keempat ini mengalahkan pasangan Korea tersebut dalam waktu 42 menit. Mereka pun menang dua game langsung dengan skor akhir 21-18 dan 21-16. Kemenangan ini membawa mereka maju ke babak semifinal Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014.

Eng Hian, Pelatih Ganda Putri, ketika di hubungi dari Jakarta mengatakan bahwa secara kualitas pasangan Korea hari ini  masih dibawah mereka. Pertandingan tadi pun dibawah kontrol pasangan Nitya/Greysia. Namun yang menjadi catatan untuk pasangan Nitya/Greysia adalah banyak membuat kesalahan sendiri, makanya di game pertama walaupun menang, skor mereka sangat mepet.

Maju ke laga semifinal, pasangan Nitya/Greysia akan berhadapan dengan pasangan unggulan kelima asal China, Tang Yuanting/Yaqiong Huang. Sebelumnya, pasangan China ini mengalahkan pasangan unggulan kedua asal Korea, Jang Ye Na/Kim So Young di perempat final tadi. Ini adalah pertemuan kali pertama bagi kedua pasangan ini. Jika dibandingkan dengan pasangan Nitya/Greysia, pasangan China ini belum memiliki rangking dunia. Sedangkan, Nitya/Greysia berada di rangking 10 dunia.

“Tipikal permainan China nanti adalah cepat dan keras. Sedangkan pasangan Nitya dan Greysia mempunyai skill dan memiliki pertahanan yang bagus. Untuk mengimbangi permainan pasangan China, Nitya dan Greysia jangan sampai terbawa ritme pola permainan lawan, karena bisa fatal nanti,” tambah Eng Hian.

Di pertandingan ganda putri lainnya, pasangan Dian Fitriani/Nadya Melati asal Indonesia juga berhasil lolos ke babak semifinal. Pasangan peringkat ke-119 dunia ini menundukkan pasangan peringkat 17 dunia asal Korea, Lee So Hee/Shin Seung Chan. Mereka hanya butuh waktu 39 menit untuk menang dua game, 21-19 dan 21-16.

Masuk ke laga semifinal, pasangan Indonesia ini akan menantang pasangan unggulan pertama asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Pastinya, pasangan China ini lebih diunggulkan dari pasangan Indonesia. Pasalnya, pasangan China berada di rangking ke 5 dunia, sedangkan pasangan Indonesia berada jauh dibawah mereka. Tentunya, pasangan Dian/Nadya akan berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan laju pasangan China ini. (DS)