Hanya dalam waktu 25 menit, ganda campuran asal klub PB Djarum, Muhammad Rijal/Vita Marissa berhasil melangkah ke partai puncak Indonesia International Challenge 2014. Di laga semifinal kemarin (15/08), pasangan unggulan pertama ini mampu mengatasi permainan pasangan muda Indonesia, Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaya dengan skor 11-9, 11-2 dan 11-7 pada pertandingan yang berlangsung di GOR Asia Afrika-Senayan, Jakarta.
Rijal, usai tanding mengaku di semifinal ini mereka bermain lebih tenang, jika dibandingan di babak perempat final kemarin. Menurutnya, sejak awal mereka sudah bisa meredam permainan Eko/Gloria. Jadinya setiap pengembalian bola darinya, bisa mereka antisipasi dan bahkan, Eko/Gloria sering kali membuat kesalahan.
“Kunci kemenangan tadi, hanya karena kami lebih fokus dan bermain lepas di lapangan. Dan lagi pula lawan itu bukan pasangan asli, pastinya mereka memiliki titik lemah yang bisa kami manfaatkan. Makanya kami sering kali, menyerang dan menekan permainan Gloria,“ sahut Vita.
Eko pun mengakui pada pertandingan tersebut, mereka kalah pengalaman. Bahkan, permainan no lob mereka dapat dipatahkan oleh Rijal/Vita. Akibatnya, mereka sering kali membuat kesalahan dan bola pengembaliannya pun sering kali dipatahkan.
Sementara itu, pasangan Ronald Alexander/ Melati Daeva Oktavianti juga berhasil maju ke babak final. Mereka mengalahkan pasangan Edi Subaktiar/Annisa Saufika di semifinal, dengan skor 11-6, 11-10, dan 11-10, dalam waktu 30 menit.
Menurut Melati dan Ronald, mereka tadi bermain lebih tidak ada beban dan lebih percaya diri dibandingkan lawan tadi. Lagi pula, mereka sudah sama-sama tahu, karena sering kali latihan bersama. Bagi mereka, ini adalah turnamen ketiga baginya sejak tiga bulan terakhir dipasangkan. Kali ini target mereka sudah tercapai. “Karena sudah sampai target, sisa tinggal lihat saja nanti,” ujar Ronald.
Edi pun mengakui gerakan Ronald/ Melati lebih enak dibandingkan mereka. Semua pengembalian bola selalu dapat di halau olehnya. Kalau soal teknik dan stamina, mereka sama kuat. Hanya saja, Ronald/ Melati mainnya lebih lepas dan tidak terbebani.
Di partai puncak nanti, Ronald/ Melati akan bertemu dengan Rijal/Vita. Menurut Ronald dan Melati, mereka akan bermain dengan modal nekat dan beranggapan kalau pertandingan nanti hanya sekedar latihan. Mereka juga tahu, kalau pasangan Rijal/Vita penuh dengan pengalaman dan tekniknya pun sangat bagus, tapi mereka menang tenaga dan semangat. (DS)