Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Junior Championships 2015] Apa yang Dilakukan Atlet di 26 jam Perjalanan Udara?
01 November 2015
[BWF World Junior Championships 2015] Apa yang Dilakukan Atlet di 26 jam Perjalanan Udara?
 
 

Tahun 2015 ini Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menggelar Kejuaraan Dunia Junior (WJC) di Lima, Peru. Sebuah negara yang terletak di Amerika Selatan. Bagi atlet yang berasal dari kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, tentu ini menjadi perjalanan yang sangat panjang. Jarak Jakarta-Lima kurang lebih 17,940 Km, tentu bukan jarak yang pendek.

Perjalanan panjang selama 26 jam di pesawat udara sudah menjadi ujian pertama mereka. Bertolak pada Rabu (28/10) lalu dari Indonesia, mereka baru tiba di Lima, Peru pada Kamis (30/10) malam waktu setempat atau Jumat pagi menurut waktu Indonesia. Perjalanan yang tidak sebentar diakui oleh salah satu atlet PB Djarum, Rinov Rivaldy menjadi sebuah perjalanan yang membuatnya pegal.

"Perjalanannya sangat sangat pegal," ujarnya.

Rombongan bertolak dari Jakarta menuju Kuala Lumpur Malaysia, sebelum bertolak menuju Amsterdam, Belanda. Setibanya di Amsterdam, rombongan harus menunggu sekitar enam jam untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju Lima.

Tentu tak banyak yang bisa dilakukan selama perjalanan udara. Saat ditanya, Rinov menuturkan dirinya melakukan kelincahan di pesawat, tentu ini adalah hal yang tak mungkin dilakukan. "Di pesawat saya latihan kelincahan sama latihan fisik," tuturnya berkelakar saat dihubungi PBDjarum.org.

Sementara itu Marsheilla Gischa Islami mengaku hanya bisa menonton film yang tersedia di media hiburan pesawat dan tidur. "Di pesawat ya paling nonton film, terus tidur," ujar juara India Junior International Challenge ini.

Meski perjalanan ini diakui melelahkan, kedua atlet ini bertutur sudah siap untuk menyongsong WJC 2015 ini. "Sudah siap," ungkap Rinov singkat.

Atlet muda ini pun tak punya banyak waktu untuk beristirahat. Mereka segera menjalani latihan satu hari setelah tiba di negara yang berbeda 12 jam dari Indonesia ini. Mereka akan memulai laga di Lima pada Selasa (4/11) mendatang. Perebutan Piala Suhandinata menjadi agenda pertama mereka. Berada satu grup bersama Singapura, Chili, Guyana dan tuan rumah, Peru di C1. Mereka pun diharapkan bisa menjuarai grup untuk bisa terus melangkah ke babak perempat final. 

Dalam dua tahun terakhir, tim muda merah putih selalu berhasil melaju hingga partai puncak diperebutan Piala Suhandinata. Sayang, di tahun 2013 lalu Indonesia berhasil menang tipis 3-2 di semifinal atas Tiongkok namun harus puas menjadi runner up usai kalah tipis 2-3 dari Korea. Sedangkan di tahun 2014 lalu di partai final mereka dipaksa mengakui keunggulan Tiongkok dengan 0-3.