Di luar dugaan, unggulan ke-7 Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani di buat dulit oleh pasangan Chi Lin Wang/Chien Hui Yu. Padahal pasangan asal China Taipai ini memiliki peringkat yang jauh berada di bawah pasangan Indonesia. Sepertinya pasangan Indonesia butuh waktu untuk beradaptasi dengan lapangan dan permainan lawan. Terbukti di game pertama mereka gagal mengantisipasi permainan ganda China Taipei berperingkat 543 dunia dan kalah dengan 20-22.
Perubahan gaya permainan yang di terapkan Ronald/Melati di game kedua dan ketiga membuat pasangan Indonesia bisa berbalik unggul dengan 21-14, 21-14.
Kami merasa kaget dan kurang siap, fokus juga suka hilang, kadang fokus kadang enggak. Sudah unggul jadi ketinggalan dan kalah di adu setting,” ujar Ronald kepada Badmintonindonesia.org.
“Kami merasa kaget dan kurang siap, fokus juga suka hilang, kadang fokus kadang enggak. Sudah unggul jadi ketinggalan dan kalah di adu setting,” ujar Ronald seperti yang di tuturkan kepada badmintonindonesia.org.
“Di game kedua, kami mengubah cara main dan berusaha lebih fokus. Wang lebih kuat karena main di ganda putra juga, jadi kami tidak lagi memberi bola jauh ke belakang. Melati bermain lebih agresif di depan net, dia lebih unggul dibanding pemain putri Taiwan. Kami bermain di net lalu lawan mengangkat bola, kemudian kami matikan, dari sinilah kami banyak dapat poin,” terangnya.
Pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja juga butuh tiga game untuk melangkah ke babak kedua. Pasangan Malaysia Kian Meng Tan/Lai Pei Jing memberikan perlawanan ketat, terutama di dua game awal. Setelah menang 23-21 di game pertama, juara bertahan asal Indonesia ini dipaksa menyerah tipis 22-24 di game kedua. Pada game penentuan, ganda campuran Indonesia beperingkat 11 dunia ini tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk bisa bangkit hingga akhirnya menang jauh dengan 21-10.
Di babak kedua hari ini, Ronald/Melati akan bersua pasangan Hongkong Or Chin Chung/Chan Kaka Tsz Ka sementara Edi/Gloria akan menghadapi ganda China Taipei Hsiao Lin Wu/Hsieh Pei Chen. (AR)
