Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Indonesian Masters Grand Prix Gold 2015] Benarkah Ini Turnamen Terakhir Vita?
05 Desember 2015
[Indonesian Masters Grand Prix Gold 2015] Benarkah Ini Turnamen Terakhir Vita?
 
 

Atlet ganda putri PB Djarum, Vita Marissa yang berpasangan dengan Komala Dewi akhirnya harus mengakhiri langkah mereka di Yonex Sunrise Indonesian Masters 2015. Mereka harus terhenti di babak semifinal, berhadapan dengan Yu Yang/Tang Yuanting pada Sabtu (5/12), Vita/Dewi belum bisa berbicara banyak. Terus terkena, mereka pun harus mengakui ganda asal Tiongkok itu dengan 10-21 dan 8-21 dalam tempo 23 menit.

Vita yang sudah memulai karir bulutangkisnya sejak 28 tahun akhirnya mengutarakan bahwa ini adalah turnamen internasional terakhirnya. "Untuk turnamen internasional ini memang yang terakhir bagi saya, tetapi untuk turnamen di tingkat nasional kalau saya masih dipercaya oleh PB Djarum ya mungkin saya masih akan terus bermain," ujar Vita saat dijumpai di Graha Cakrawala.

"Saya juga sangat bersyukur di turnamen kali ini seperti diberi kemudahan hingga bisa sampai ke semifinal. Untuk turnamen ini saya merasa cukup puas bisa sampai ke semifinal," tambahnya.

Vita sendiri memutuskan untuk mengakhiri karirnya di turnamen internasional. Namun ia mengaku tak akan meninggalkan dunia bulutangkis yang sudah membesarkan namanya itu. "Setelah tidak bermain saya mungkin akan melatih, saya lebih ingin sharing sama junior-junior saya. Mungkin lebih ke faktor-faktor non teknisnya, seperti bagaimana cara mereka menghadapi perhatian yang begitu besar seperti sekarang. Atlet-atlet sekarang kan kadang dari remaja, taruna juga fansnya sudah banyak. Hal seperti ini juga kan sebenarnya bisa jadi bumerang untuk atletnya sendiri," tuturnya.

Vita menuturkan untuk saat ini akan memulai kiprahnya sebagai pelatih di tanah air, dan sudah mendapat tawaran untuk memulai karir barunya itu. "Yang jelas saya mungkin akan melatih dulu di Indonesia. Tetapi jika memang tidak ada tawaran di Indonesia, ya mungkin saya juga akan ke luar negeri. Kalau memang ada tawaran di luar ya kenapa tidak," tambahnya.

Sosok Vita Marissa yang lahir di Jakarta, 4 Januari 1981 pernah menjadi atlet spesialis ganda andalan Indonesia. Berbagai medali dan gelar juara sukses ia bawa pulang. Dengan siapapun ia berpasangan, ia kerap jadi penghuni kampiun tertinggi. Dua medali emas Kejuaraan Asia ia kantongi.

Vita mulai memegang raketnya sejak berusia enam tahun. Manis getirnya menari di lapangan bulutangkis sudah ia rasakan sejak muda. Ia menghabiskan masa mudanya di lapangan bulutangkis, usai Olimpiade 2004 karirnya sepertinya akan berakhir saat cedera bahu menimpanya, "diceraikan" bersama pasangannya Nova Widianto. Namun, ia tak menyerah pada keadaan, ia justru bisa bangkit. Lebih dari satu tahun tanpa turnamen, dan fokus kepada pemulihan cederanya, Vita justru bisa kembali berkompetisi di tahun 2006 bersama pasangan barunya, Flandy Limpele, dan masih terus diperhitungkan hingga ia merasa bahwa ini saatnya untuk dirinya tak lagi berkompetisi di turnamen internasional.

Sederet nama besar di dunia bulutangkis seperti Deyana Lomban, Nova Widianto, Flandy Limpele, Mohammad Rijal, Liliyana Natsir, Greysia Polii, Praveen Jordan adalah sederet atlet yang pernah menari bersamanya di lapangan.

Banyak medali memang belum pernah Vita raih sepanjang karir bulutangkisnya, dua kali Olimpiade dengan dua partner berbeda Vita gagal membawa pulang medali. Tetapi bagi seorang atlet, tentu menjadi sebuah kemenangan tersendiri untuk bisa bangkit dari cedera yang nyaris merenggut karir, bisa kembali diperhitungkan dan bisa bermain sampai siang tadi tentu menjadi sebuah capaian tersendiri.

Medali memang menjadi tolok ukur keberhasilan atlet di lapangan, tetapi apa yang ia menangkan dari lapangan sepertinya tak hanya sekedar medali.

Terima kasih Vita Marissa!

Profil Vita Marisa di PB Djarum bisa diakses di sini.