Perunggu menjadi satu keping medali yang bisa direbut tim Indonesia yang berlaga pada kejuaraan bulutangkis BWF World Championships 2018. Adalah pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriani Rahayu yang bisa menjadi penyelamat pasukan merah putih di Nanjing, China.

Usaha maksimal sudah diperlihatkan oleh ganda putri nomor satu Indonesia yang hari ini (4/9) bertanding di babak semifinal. Tidak mudah bagi Greysia/Apriani untuk bisa mendulang angka  dari lawannya, Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara asal Jepang. Di game pertama malah Greysia/Apriani kalah dengan 12-21.  Perlawanan baru terlihat di game kedua. Ganda Indonesia sudah mulai mengenal permainan lawan yang mengandalkan serangan tajam. Hanya sayang, dewi keberuntungan kali ini enggan menyapa Greysia/Apriani. Juara Thailand Open 2018 ini menyerah di game kedua dengan angka ketat 21-23.

"Kami selalu keduluan serangan lawan, saat sudah berhasil balik menekan, mereka tetap siap. Pada game kedua, mereka terlihat agak goyang, tapi mereka bisa balik siap lagi. Hari ini memang kami kurang tenang dalam mengembalikan bola," ujar Greysia seperti yang disampaikan kepada badmintonindonesia.org.

"Matsumoto/Nagahara bermain cepat, pukulan mereka kencang. Pola main mereka agak beda dengan pasangan Jepang yang lainnya yang masih ada lob panjang, kalau mereka langsung menyerang terus," sambung Apriyani.

Hasil yang ditoreh oleh Greysia/Apriani menjadi prestasi yang tertinggi bagi tim Indonesia pada BWF World Championships 2018. Dua ganda putri lainnya, Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani serta pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon hanya bisa menjadi perempat finalis. (AR)