Entah apa yang ada di dalam hati dari pasangan ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Bisa jadi marah, kesal, sedih dan lain sebagainya. Tapi ini lah yang harus dihadapi oleh pasangan masa depan Indonesia. Kenyataan getir gagal menjadi juara. Bayangkan, dua kali berturut-turut masuk babak final World Junior Championships, dua kali impian untuk menjadi juara yang sudah ada di depan mata buyar.
Di tahun 2017, Rehan/Siti menyerah di tangan rekannya Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Lalu di tahun 2018 pada ajang yang sama, Rehan/Siti pun kembali gagal merengkuh gelar juara dalam All Indonesian Fnal setelah kalah dari Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, rekan satu klubnya, PB Djarum
Rehan/Siti padahal menjadi andalan tim Indonesia di ajang beregu World Junior Championship 2018 pada kejuaraan tersebut. Mereka selalu menyumbangkan angka bagi tim Indonesia. Termasuk saat mendepak tim Denmark di babak perempat final.
Di kejuaraan khusus junior, Rehan dan Siti sempat masuk pada babak final. Di Malaysia, atau tepatnya pada kejuaraan Malaysia International Junior Open 2018, Rehan/Siti sukses menembus babak final. Namun sayang, mereka menyerah dari rekannya Ghifari Anandaffa Prihardika/Lisa Ayu Kusumawati pada babak final.
Di dua kejuaraan lainnya, Rehan/Siti hanya bisa masuk babak delapan besar. Pada ajang Thailand Junior International Open 2018, Rehan/Siti usai menembus babak perempatfinal, Rehan/Siti kalah dari pasangan tuan rumah Kunvalut Vitidsarn/Chaiwan Phittayaporn. Hal yang sama juga terjadi di kejuaraan Badminton Asia Junior Championships 2018. Rehan/Siti terhenti di babak delapan besar. Mereka dihentikan ganda Korea Wang Chan/Jeong Na Eun.
Di tahun 2018, Rehan/Siti sempat juga dicoba bertanding di kelas bukan kategori junior. Hanya memang hasilnya belum memenuhi harapan. Dan di tahun 2019 mendatang, Siti/Rehan sudah akan meninggalkan junior. Harapan besar bertumpu pada pasangan ini untuk segera menerima tongkat estafet prestasi di ganda campuran. (AR)