Pemain Guatemala, Kevin Cordon, kembali tampil di BWF World Championships 2021. Setelah absen 10 tahun di kejuaraan ini, Cordon semangat untuk menghadapi laganya di Huelva, Spanyol.
Pada BWF World Championships 2011 di London, Cordon membuat gebrakan dengan mengalahkan andalan China, Chen Long di babak pertama. Ia menang melalui rubber game dengan skor 21-19, 8-21, 27-25. Cordon terus melaju ke babak perempat final, namun akhirnya kalah dari unggulan pertama asal Malaysia, Lee Chong Wei.
Setelah itu, Cordon tak lagi memiliki kesempatan bermain di Kejuaraan Dunia, karena cedera lutut yang ia alami. BWF World Championships 2021 ini menjadi kali keempat bagi Cordon untuk tampil di Kejuaraan Dunia.
“Mengalahkan Chen Long adalah hasil terbaik saya, dan kemudian saya mencapai perempat final. Mengalahkan Chen Long dan kemudian memiliki kesempatan untuk bermain Lee Chong Wei. Dia dan Lin Dan adalah idola saya. Lee Chong Wei luar biasa, dia membuat permainan terlihat sangat mudah,” ungkap Cordon dalam situs resmi BWF.
“Rasanya sangat menyenangkan bermain di Kejuaraan Dunia. Saya tidak bermain di Kejuaraan Dunia setelah 2011, jadi sudah 10 tahun. Saya tidak punya kesempatan. Saya mengalami cedera di lutut saya, pergelangan kaki saya. Lingkungan di sini benar-benar berbeda, rasanya sangat menyenangkan. Dan setelah Olimpiade, pikiran saya berubah total. Jadi ini tentang bersenang-senang, mari kita lihat apa yang terjadi,” lanjut Cordon.
Cordon baru saja menyelesaikan babak pertamanya di BWF World Championships 2021. Ia mengalahkan Joran Kweekel (Belanda) dengan skor 21-18, 10-21, 21-16. Di babak dua, semula Cordon berpeluang untuk menghadapi unggulan pertama asal Jepang, Kento Momota. Namun Momota akhirnya memutuskan mundur, sehingga Cordon akan berhadapan dengan Michal Rogalski dari Polandia.
“Saya tidak bertemu unggulan di babak pertama. Pelatih saya memberi tahu saya bahwa Momota tidak bermain. Itu membuat saya lebih percaya diri, tentu saja. Sejujurnya, saya belum melihat undian. Saya tidak pernah melihat undian. Itu tidak masalah. Ini hanya tentang pertandingan berikutnya. Saya tahu saya akan melawan Momota jika saya memenangkan babak pertama, tetapi sekarang terbuka bagi saya untuk mencapai 16 besar,” kata Cordon.
“Ini seperti kondisi rumah. Pada tahun 2012 saya mendapat kesempatan untuk berlatih dengan tim nasional (Spanyol), jadi rasanya seperti berada di rumah sendiri di sini, di Spanyol,” ucap semifinalis Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Di bawah binaan pelatih asal Indonesia, Muamar Khadafi, Cordon sukses mencapai titik yang membanggakan sebagai semifinalis Olimpiade Tokyo 2020. Berkat pencapaiannya itu, Cordon menceritakan bahwa bulutangkis mulai dikenal oleh warga Guatemala.
“Penyambutan saat kembali ke rumah sangat bagus. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Mereka berpikir bahwa jika Kevin dapat melakukannya dengan baik di Olimpiade, mereka dapat melakukannya dengan baik dalam studi atau di tempat kerja. Sebagian besar anak-anak ingin bermain bulutangkis. Ini sangat bagus. Kebanyakan anak meminta orang tua mereka untuk membelikan mereka raket. Mereka bermain di jalanan dan di rumah mereka. Di Guatemala, bulu tangkis kini semakin digemari karena anak-anak ingin bermain. Sekarang saya di sini, saya bermain di Kejuaraan Dunia untuk mereka,” jelas Cordon.
Sejak Olimpiade pada Agustus-September lalu, Cordon telah memainkan dua turnamen. Dia memenangkan Guatemala International Series dan jatuh di babak kedua Welsh International. Kini Cordon mengaku siap untuk bertarung di Kejuaraan Dunia. (NAF/BWF)