Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Permainan Bilqis di Mata Zelin
13 Mei 2022
Permainan Bilqis di Mata Zelin
 
 

Siapa yang menduga jika para pemain muda Indonesia mampu menggebrak pentas bulutangkis dunia. Datang ke Bangkok, Thailand, untuk mengikuti kejuaraan besar seperti ajang perebutan Piala Uber 2022, hanya dengan bermodalkan peringkat ratusan dunia. Berbeda dengan tim kuat macam China, Korea, Jepang, yang hadir dengan kekuatan penuh. Indonesia boleh tidak juara, tetapi pasukan Merah Putih membuat dunia terbelalak. Bagaimana tidak, para pemain putri Indonesia bisa mencetak kejutan dengan mengalahkan pemain–pemian yang memiliki peringkat jauh di atasnya.

Bilqis Prasista, misalnya. Ia yang hanya memiliki peringkat 333 dunia justru tampil memikat. Pemain putri nomor satu dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi, ditaklukkan hanya dalam dua game. Lalu di babak perempat final, ia bisa membuat susah pemain kidal asal China, He Bing Jiao.

Zelin Resiana, sang ibunda, yang juga merupakan mantan peman bulutangkis nasional sekaligus istri dari Joko Supriyanto, menilai potensi yang dimiliki Bilqis.

Saya sering ngobrol sama Mas Joko, kalo dia itu punya teknik pukulan yang bagus tapi masih kurang percaya diri sama kurang kuat karena dia benar-benar fokus badminton itu setelah lulus sekolah dasar,“ ujarnya.

Menurut saya secara teknik dia sudah bagus hanya saja perlu dikuatin lagi kakinya (speed and powernya),” tambahnya.

Sebagai seorang ibu sekaligus mantan pemain nasional, Zelin paham betul akan kondisi fisik dari anaknya.

Waktu yang lawan China, saya sudah prediksi kalo sampe rubber set berat. Soalnya dari langkah kakinya semua sudah keliatan berat dan bener-benar terkuras tenaganya waktu lawan Jepang,” lanjutnya.

Zelin menyampaikan pesan khusus buat buah hatinya saat ia mendapat kabar jika Bilqis menjadi bagian dari tim.

“Dari awal masuk team uber saya bilang bahwa ini adalah kesempatan emas buat kamu untuk menguji kemampuanmu bisa diberi kesempatan main dengan pemain-pemain kelas dunia. Kalo kamu ngga masuk team Uber, mana mungkin punya kesempatan bisa main dengan mereka karena untuk bisa ikut turnamen besar harus punya rangking bagus. Pesan saya waktu itu, gunakan kesempatan sebaik-baiknya, percaya diri, berusaha sekuat tenaga, dan yang paling penting jangan gampang nyerah. Ngga usah memikirkan tentang hasil. Semua pasrahkan saja sama Allah,” pungkasnya. (AR)