Babak kedua sektor tunggal putri kejuaraan bulutangkis Li Ning Sri Lanka International Series 2024 masih dipenuhi oleh para pamin Indonesia. Total lima atlet bulutangkis putri Indonesia yang tengah berjuang, semuanya sukses mengalahkan lawan-lawannya di babak pertama. Dua di antaranya harus melewati babak pertama dengan rubber game.

Mutiara Ayu Puspitasari termasuk pemain Indonesia yang harus berlama-lama di babak pertama. Duduk sebagai unggulan keenam, pemain yang biasa dipanggil Muti ini harus kehilangan game pertama terlebih dahulu. Ananya Agrawal, pemain India yang menjadi lawan Muti bisa mencuri game pertama. Untungnya Muti bisa memenangkan pertandingan dalam waktu 48 menit dengan skor 16-21, 21-14, 21-9.

Perjuangan tiga game juga harus dijalani oleh Chiara. Menang di game pertama tidak serta merta membuatnya bisa langsung memenangkan game kedua. Pemain asal Sri lanka, Ranithma Liyanage justru ganti mengambil game kedua. Perjuangan 80 menit akhirnya bisa dilalui dengan manis oleh Chiara. Pemain yang merupakan binaan PB Djarum ini menang 21-19, 13-21, 21-17.

Pemain asal PB Djarum lainnya, Ruzana, mampu menang dua game. Ruzana yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga ini menang 21-19, 21-14 atas Ong Xin Yee, pemain asal Malaysia. Ini merupakan kemenangan ketiga Ruzana atas lawan yang sama.

Kejutan dibuat pemain Indonesia Deswanti Hujansih Nurtertiari. Unggulan pertama Fathimath Nabaaha Abdul Razzaq asal Maladewa mampu ditumbangkan oleh Deswati. Tidak tanggung-tanggung, Deswanti mampu menang dalam dua game, 21-14, 21-11.

Satu pebulutangkis putri lainnya, Kyla Legiana Agatha juga termasuk pemain yang bisa menciptakan kejutan. Unggulan keempat asal Maladewa, Aminath Nabeeha Abdul Razzaq dihentikan oleh Kyla juga dalam dua game 21-5, 21-7.

Beberapa pemain Indonesia lainnya yang memetik kemenangan adalah satu tunggal putra atas nama Jelang fajar serta empat pasang ganda putra, masing-masing adalah Asghar Herfanda/Dwiki Rafian Restu, Muhammad Fachrikar/Alweyn Jantje Putra Mainaky, Reza Dwicahya Purnama/Rian Canna Varo, dan Muhammad Al Fauzan Hamba/Adam Putra Wahyu.