
Chico Aura Dwi Wardoyo sukses melesat ke babak semifinal tunggal putra di WONDR by BNI Indonesia Masters I 2025. Dalam laga yang dihelat di GOR Remaja Pekanbaru, Jumat (19/9), Chico mengalahkan Wang Po Wei (Taiwan) 18-21, 21-19, 21-8 dalam tempo 66 menit.
Berhadapan dengan Wang, Chico mengaku cukup kaget dengan permainan lawan di lapangan. Karena meski sudah mempelajari pola permainannya, ternyata saat bertemu langsung, Wang justru memainkan pola yang berbeda. Hal tersebut membuat Chico tak sempat untuk mengantisipasi permainan lawan.
Beruntungnya di game kedua, Chico mampu membaca situasi dan menahan imbang lawan 1-1. Berbekal kemenangan tersebut, Chico tampil lebih mendominasi di lapangan dan menang meyakinkan 21-8.
“Permainan lawan tidak sesuai ekspektasi saya. Dari video yang saya pelajari semalam, ternyata lawan memiliki pola pukulan yang berbeda,” ungkap Chico.
“Saya cukup kaget dengan permainan lawan di game pertama. Dari situ saya terlambat untuk mengantisipasi permainan lawan. Tapi di game kedua, poin 11 ke atas saya mulai bisa membaca permainannya. Dan di game ketiga saya melihat kondisi lawan yang sudah lumayan capek, jadi saya manfaatkan dengan bermain tenang dan banyak bermain rally,” jelas Chico kepada awal media.
Chico bersyukur bisa menembus semifinal. Ia kemudian akan berhadapan dengan unggulan pertama, Victor Lai (Kanada). Chico berharap kemenangan hari ini bisa diulanginya hingga partai puncak nantinya.
“Saya bersyukur dan senang sekali bisa melaju ke semifinal. Besok saya mau persiapkan lagi kondisinya dan membaca lagi pola permainan lawan,” ungkap Chico.
“Soal peluang semua pemain sama ya, 50-50. Dia pemain yang bagus. Kemarin juga dapat perunggu di Kejuaraan Dunia. Pastinya saya mau main maksimal saja,” katanya lagi.
Sementara itu, tunggal putra Pelatnas PBSI,Yohanes Saut Marcellyno harus terhadang unggulan dua, Jeon Hyeok Jin (Korea) dengan skor 7-21, 18-21. Saut mengaku kalah start dan Jeon yang lebih berpengalaman darinya itu.
“Rasanya tadi sudah mengeluarkan semuanya, tapi lawan bermain lebih baik dan lebih siap di match kali ini. Game pertama saya kalah start, dari awal saya kurang siap dengan start lawan yang mempercepat permainan. Lalu di game kedua sebenarnya tidak ada kendala apa-apa. Cuma saya tidak siap dengan perubahan-perubahan lawan,” ungkap Saut.
“Secara permainan tidak ada yang berbeda jauh antara saya dengan lawan. Karena di kelas senior ini permainannya sudah merata dan saya harus siap bertemu siapapun. Tadi saya kalah permainan. Lawan juga lebih matang dibanding saya,” papar Saut. (NFA)
