Prestasi pebulutangkis Indonesia kembali mendapat apresiasi, kali ini datang dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Para peraih medali emas bulutangkis Asian Games 2014, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari serta peraih medali perunggu di Youth Olympic Games 2014
Gloria Emanuelle Widjaja mencatatkan sejarah bagi dirinya di tahun 2014, dimana di tahun inilah untuk pertama kalinya Gloria berhasil menjadi juara di ajang sekelas Grand Prix Gold. Macau menjadi saksi bisu saat Gloria dan Edi Subaktiar berhasil menjadi juara
Tidak lagi menghuni di Pelatnas, Shendy Puspa Irawati kelahiran kota Nganjuk, tahun 1989 ini mencoba bermain dua nomor di setiap turnamen yang diikutinya, yaitu ganda putri dan ganda campuran. Shendy, ketika di hubungi mengakui kalau dirinya lebih memilih di ganda putri.
Kiprah Afiat Yuris Wirawan, pemain bulutangkis asal PB Djarum di dalam negeri menjadi sosok yang di cukup segani. Tahun 2014, Afiat meraih empat gelar domestik yakni Piala Walikota Surabaya, Sirnas Jawa Barat, Sirnas Banten dan Pertamina Open.
Edi Subaktiar, pemain masa depan Indonesia ini memiliki segudang prestasi. Di masa masih menjadi pemain Junior, berbagai gelar juara dalam dan luar negeri mampu ia rengkuh. Dan puncaknya ketika ia menjadi juara ganda campuran pada Kejuaraan BWF World Junior Championships 2012.
Indonesia mengandalkan pemain ganda putra asal PB Djarum Mohammad Ahsan untuk merebut berbagai gelar juara di turnamen bulutangkis tahun 2014. Tak dipungkiri, pemain yang biasa disapa dengan panggilan Ahsan ini memang menjadi pemain jangkar di ganda putra.