Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Devin Bercerita Tentang Kampung Halamannya di Merangin, Jambi
25 Oktober 2020
Devin Bercerita Tentang Kampung Halamannya di Merangin, Jambi
 
 

Devin Artha Wahyudi merupakan salah satu pemain tunggal pemula putra yang di miliki oleh klub PB Djarum. Pemain kelahiran Merangin itu masuk ke klub PB Djarum melalui seleksi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis pada tahun 2018. Devin yang suka makanan nasi padang mengakui jika di tempat kelahirannya itu hanya memiliki satu tempat wisata yaitu kebun binatang bukit tiung.

"Ya, lahirnya di Merangin tepatnya Provinsi Jambi. Kalau ke kota Jambinya jauh sih soal tempat saya lahir itu di daerah Kabupaten Marangin. Tidak ada yang unik juga di Marangin. Suasananya nggak terlalu sepi dan nggak di kelilingi hutan juga tapi ada satu-satunya tempat wisata kebun binatang namanya bukit tiung," jelas pemain yang memiliki cita-cita menjadi juara dunia dan Olimpiade.

Memang tidak ada yang spesial dari kebun bintang itu, tetapi Devin mengatakan kalau ia baru melihat hewan yang tak pernah dijumpainya.

"Di bukit tiung ada hewan yang nggak pernah saya lihat seperti ular, landak, jerapa, orang utan dan masih banyak lagi. Ternyata seru juga kalau lihat langsung," tutur Devin.

Seperti daerah-daerah lainnya, pastinya di Merangin juga memiliki makanan khas yang patut untuk dicoba. Devin mengatakan kalau ia hanya tahu dua jenis makanan tradisi kota kelahirannya itu yaitu nasi gemuk dan gelemai perentak.

"Kalau nasi gemuk itu seperti nasi biasa tetapi rasanya beda. Ada telornya, kacang, ikan teri dan cabe. Mirip seperti nasi uduk sih. Kalau gelemai perentak itu seperti dodol karena bahan dasarnya sama ada beras ketan, kelapa dan gula pasir," ucap Devin.

Sebelum resmi bergabung dengan PB Djarum, Devin pernah berlatih bulutangkis di klub Kamajaya Merangin. Kala itu Devin masuk saat usianya baru menginjak lima tahun. Di usia 11 tahun, Devin pernah membawa klubnya itu meraih gelar juara pada pertandingan se-provinsi Sumatera.

"Ya, pernah membawa klub Kamajaya juara tapi saya lupa nama kejuaraannya. Kalau nggak salah pertandingan se-Sumatera. Pastinya kangen ya masa-masa itu dan yang nggak bisa dilupai waktu masih di klub Kamajaya itu sama pelatihannya dan sama teman-teman di sana,"pungkas Devin.

Sejak bergabung tahun 2018, Devin baru merasakan atmosfir pertandingan resmi selama tujuh kali pertarungan. Dan pencapaian tertinggi hanya sampai di babak delapan besar pada kejuaraan Astec Jakarta Open 2019.(ds)