Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Berkat Dukungan Orang Tua, Sulthan Bisa Jadi Atlet Djarum
07 Mei 2020
Berkat Dukungan Orang Tua, Sulthan Bisa Jadi Atlet Djarum
 
 

Melihat sang kakak Surya Purnama Sidi lebih dulu masuk ke klub PB Djarum. Pebulutangkis ganda asal Samarinda Sulthan Faiq Al Rizqi akhir tertarik ingin bermain bulutangkis demi menyusul sang kakak.

Kepada tim pbdjarum.org, Sulthan bercerita kala itu ingin seperti kakak bisa bermain bulutangkis dan masuk klub PB Djarum, beruntungnya berkat dukungan orang tua dan semangat berlatih, mimpinya tercapai juga.

"Awalnya karena kakak suka main bulutangkis, saya jadi ikut-ikutan main tetapi lama-lama jadi senang deh terus ikutan latihan-latihan sedikit-dikitlah di lapangan dekat rumah. Tetapi itu semua berkat pengorbaan orang tua juga sih, mau ngelatih saya dari nggak bisa mukul sampai bisa jadi atlet PB Djarum," jawabnya pebulutangkis alumni Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

Diakui Sulthan, memang tak mudah untuk menjadi salah satu pandawa di klub PB Djarum. Pasalnya, pada tahun 2015 lalu Sulthan mengikuti seleksi atlet PB Djarum melalui program Audisi Umum Djarum. Namun langkah Sulthan hanya sampai lolos babak pertama di tahapan turnamen. Tak mau putus asa, Sulthan akhirnya mengikuti Audisi Umum Djarum di tahun 2016-nya hingga Sulthan pun berhak menggunakan jersy PB Djarum.

"Ya, dua kali ikut Audisi Umum Djarum. Tahun 2015 itu hanya di babak pertama tahapam turnamen. Alhamdulillah, 2016 balik ikutan lagi dan bisa masuk ke PB Djarum." ucap pebulutangkis kelahiran tahun 2006.

Ternyata Sulthan memiliki alasan memilih klub PB Djarum jadi tempat berlatihnya, salah satunya adalah fasilitas yang diberikan berbeda dengan klub lainnya.

"Lagi pula peluang masuk ke Pelatnas PBSI lebih besar, tetapi itu juga tergantung dengan usaha, kemauan dan tekat. Ya semoga saja rezeki, Amin," sahut Sulthan.

Sulthan sempat berstatus pemain tunggal, namun karena dinilai pelatih PB Djarum tidak cocok dengan gaya permainan yang dimilikinya. Pelatih menganjurkan untuk bermain di sektor ganda.

"Ya, awalnya main di tunggal. Tetapi kata pelatih, saya cocok main di ganda. Akhirnya pindah ke ganda itu pertengahan tahun 2019 lalu. Memang ada rasa kecewa, tetapi lama ke lamaan enak juga main di ganda." kata Sulthan.

Meski perstasi Sulthan baru menjadi runner up di Sirnas Milo 2017 dan semifinalis di Astec Kalimantan Timur Open 2019 lalu, tentunya Sulthan berharapa bisa lebih baik dan meraih prestasi di setiap mengikuti pertandingan nanti.

"Harapan pastinya harus bisa kasih yang terbaik lagi, latihan tetap semangat dan semoga prestasi juga bertambah," pungkas Sulthan. (ds)