Pemain ganda PB Djarum, Kevin Sanjaya Sukomuljo berhasil menempati peringkat satu dunia untuk kategori yunior. Perubahan peringkat tersebut merupakan rilis paling anyar dari badan bulutangkis dunia (BWF) kamis (16/08) lalu. Dua pemain PB Djarum lainnya, Edi Subaktiar dan Arya Maulana mengukuhkan dominasi Indonesia dengan menduduki peringkat 2-3 yunior. Ketiga pemain PB Djarum ini menggeser peringkat satu dunia yunior sebelumnya Lee Chun Hei dari Hongkong.
Dari rilis yang dikeluarkan BWF, terdapat 5 turnamen dengan hasil terbaik dalam satu tahun terakhir, yang menjadi dasar perhitungan. Kevin duduk di peringkat pertama dengan nilai 23140. Nilai tersebut di peroleh dari sebagai perempatfinalis World Junior Championship 2011 bersama Lukhi Apri Nugroho, semifinalis Dutch Junior 2012 dan perempatfinalis Bannuinvest International 2012 bersama Felix Kinalsal, semifinalis Asian Junior Championships 2012 bersama Alfian Eko Prasetyo dan finalis Tangkas Spec Junior Challenge Open bersama Raffidias Akhdan Nugroho.
Dua rekannya, Edi dan Arya mencatatkan nilai yang sama yakni 22960. Ini terjadi karena nilai keduanya dihasilkan saat mereka berpasangan. Edi/Arya meraih nilai dari turnamen Dutch Junior 2012 (semifinalis), German Junior 2012 (finalis), Djarum Indonesia Open 2012 (32 besar), Asian Junior Championships 2012 (Juara) dan Tangkas Spec Junior Challenge Open 2012 (semifinalis). Sebenarnya mereka juga menjadi finalis Bannuinvest International 2012, namun nilai-nya tidak dihitung sebagai nilai terbaik dalam lima turnamen .
Warna Indonesia sangat kental di nomor ganda putra yunior ini. Setelah pemain Hongkong Lee Chun Hei di peringkat keempat, dua pemain asal klub Jaya Raya Hafiz Faisal dan Putra Eko Rhoma menempati peringkat 5-6. Ini berarti separuh dari pemain peringkat 10 besar dunia yunior nomor ganda putra, berasal dari Indonesia.
Peningkatan peringkat yang cukup memuaskan diraih pemain PB Djarum lainnya di nomor ganda putri. Melati Daeva Oktavinati melesat dari peringkat 13 menjadi peringkat ke-2 dunia yunior. Demikian pula tandemnya Rosyita Eka Putri yang mengukuhkan diri di peringkat ke-5 setelah pekan sebelumnya bertengger di peringkat 17 dunia. Sementara di nomor ganda campuran, Edi Subaktiar dan Melati Daeva yang tampil berpasangan, menempati peringkat 2-3 dunia. Sebelumnya mereka berada di peringkat 8 dunia yunior.
Meraih peringkat tertinggi bukan hanya sekedar kebanggaan. Lebih dari itu, peringkat yang tinggi tentu akan mendapat posisi unggulan dalam suatu turnamen yang artinya akan menghindarkan pertemuan awal dengan sesama pemain kuat. Peringkat tinggi pemain-pemain PB Djarum ini akan dapat bertahan bila tetap mempertahankan prestasi-nya. Setidaknya terdapat 4 turnamen yang menunggu di depan mata. Mulai dari Malaysia Junior International (11-16 September), Fly Power Indonesia Junior International (18-23 September), Indonesia Open Grand Prix Gold (15-20 September) dan tentunya puncak bagi pemain yunior, World Junior Championship (25 Oktober – 3 November). Ada pepatah yang mengatakan : “mempertahankan prestasi lebih sulit dari pada merebutnya”. Semoga pemain-pemain PB Djarum mampu mempertahankan prestasinya atau bahkan merebut prestasi yang lebih tinggi serta tetap bertahan di peringkat papan atas dunia yunior. (HK)